Gubernur BI; Agus D.W. Martowardojo. (Foto: Zidni Hasan)
Jakarta–Ketidakpastian perekonomian global telah memberikan sentimen negatif pada pasar keuangan. Kondisi ini dikhawatirkan berdampak kepada perekonomian negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Namun demikian, Bank Indonesia (BI) meyakini risiko ekonomi global tidak akan seekstrem seperti di 2015 lalu. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi tekanan tersebut, perlu adanya reformasi struktural dalam setiap kebijakan yang diambil.
“Kita perlu menerapkan strategi untuk menggapai pertumbuhan, untuk menangkap potensi-potensi dalam negeri,” ujar Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo, di Gedung BI, Jakarta, 23 Maret 2016.
Dia menilai, pembangunan infrastruktur yang belum merata, menjadi salah satu hambatan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi secara merata. Padahal, dengan infrastruktur yang mendukung perekonomian semakin maksimal.
“Energi, terutama listrik itu bisa menarik banyak investasi di Indonesia. Peningkatan ini bisa meningkatkan pertumbuhan sekitar 0,25% per tahun,” tukas Agus.
Kendati demikian, kata Agus, membaiknya pergerakan Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) di awal tahun telah menciptakan optimisme baru untuk mencapai pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan tahun lalu.
“BI telah menurunkan suku bunga acuan, namun stabilitas tetap prioritas. Kami masih optimistis pertumbuhan bisa lebih tinggi, dengan peningkatan investasi swasta,” tutup Agus. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More