“Jelas, kita harus tetap waspada terhadap risiko ekonomi global, khususnya terkait isu fundamental seperti bagaimana memperbaiki produktivitas dan menangani populasi yang menua,” ucap Agus.
Dengan kondisi ekonomi global seperti saat ini, maka penting bagi pemerintah untuk menciptakan kebijakan-kebijakan yang manfaatnya dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Di sisi lain para pemangku kebijakan juga ditantang untuk menyoroti permasalahan terkait kesenjangan.
Di samping itu, kata Agus, ada juga permasalahan kebijakan yang cenderung hanya berefek ke dalam (inward policies). Implementasi kebijakan seperti ini dikhawatirkan bisa berdampak kurang baik di tengah perekonomian yang kian terbuka.
“Situasi ini menjadi sulit bagi negara-negara emerging market yang mengadopsi konsep ekonomi terbuka. Pada kondisi global saat ini, bagaimana ASEAN dapat menjawab tantangan itu,” tutup Agus. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Labuan Bajo - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa, akan menerbitkan Peraturan OJK (POJK) terbaru… Read More
Jakarta - PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL), emiten penyedia kain, seragam, dan fashion berhasil… Read More
Jakarta – Guna meningkatkan literasi keuangan para pekerja migran Indonesia (PMI), Asosiasi Fintech Indonesia (AFPI)… Read More
Labuan Bajo - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa, perdagangan saham pada pekan ini… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan data perdagangan saham pada pekan ini 28… Read More
Jakarta – Sebuah apartemen anyar dengan akses langsung dengan Light Rail Transit (LRT) akan segera… Read More