“Jelas, kita harus tetap waspada terhadap risiko ekonomi global, khususnya terkait isu fundamental seperti bagaimana memperbaiki produktivitas dan menangani populasi yang menua,” ucap Agus.
Dengan kondisi ekonomi global seperti saat ini, maka penting bagi pemerintah untuk menciptakan kebijakan-kebijakan yang manfaatnya dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Di sisi lain para pemangku kebijakan juga ditantang untuk menyoroti permasalahan terkait kesenjangan.
Di samping itu, kata Agus, ada juga permasalahan kebijakan yang cenderung hanya berefek ke dalam (inward policies). Implementasi kebijakan seperti ini dikhawatirkan bisa berdampak kurang baik di tengah perekonomian yang kian terbuka.
“Situasi ini menjadi sulit bagi negara-negara emerging market yang mengadopsi konsep ekonomi terbuka. Pada kondisi global saat ini, bagaimana ASEAN dapat menjawab tantangan itu,” tutup Agus. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More