Headline

BI Revisi Proyeksi Pertumbuhan Kredit 8-10% di 2016

Jakarta–Bank Indonesia (BI) merevisi target proyeksi pertumbuhan kredit perbankan di tahun ini menjadi 8-10% secara setahunan, atau lebih rendah dari proyeksi BI sebelumnya yang diperkirakan tumbuh di atas 10%.

Menurut Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, melambatnya pertumbuhan kredit ini tidak terlepas dari capaian pertumbuhan kredit perbankan secara tahun berjalan atau dari Desember 2015 hingga Mei 2016 yang relatif kecil yakni 0,3%.

“Sulit untuk mencapai pertumbuhan kredit 12%, paling mungkin 8% hingga 10%,” ujar Mirza di Gedung BI, Selasa malam, 28 Juni 2016.

Namun demikian, dirinya meyakini pada semester II-2016 permintaan dari masyarakat dan pasokan kredit perbankan akan meningkat yang diperkirakan mampu memulihkan penyaluran kredit yang melambat di semester I-2016.

Menurutnya, peningkatan ini akibat adanya relaksasi makroprudensial dengan penaikan batas bawah rasio pinjaman terhadap pendanaan bank (Loan to Funding Ratio/LFR) menjadi 80% dari 78% yang akan meningkatkan pasokan kredit perbankan.

Selain itu, pelonggaran rasio pinjaman kredit dari agunan (Loan To Value/LTV) Kredit Pemilikan Rumah menjadi 85% dari 80%, juga diyakini bakal menggenjot pertumbuhan kredit perbankan sejalan dengan meningkatnya permintaan kredit di lini konsumer.

“Secara tren kuartal III dan IV memang akan naik, tapi agak sulit memang menyentuh (pertumbuhan) 12%,” ucap Mirza.

Menurutnya, sejauh ini Bank Indonesia masih ingin mencermati seberapa cepat perbankan bisa melakukan penyesuaian dengan kebijakan pelonggaran LTV dan penyesuaian LFR yang baru dari bank sentral.

Bank Sentral pada awal tahun sempat mematok proyeksi pertumbuhan kredit perbankan sebesar 12-14%. Namun, proyeksi tersebut diprediksi tidak tercapai menyusul masih lambatnya kinerja saluran kredit perbankan dan permintaan masyarakat.

Pertumbuhan kredit perbankan dibandingkan tahun ke tahun pada April 2016 sebesar 8% atau lebih rendah dari pertumbuhan kredit dari tahun ke tahun pada Maret 2016 yang sebesar 8,7%. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

1 hour ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

7 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

8 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

8 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

9 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago