Categories: Ekonomi dan Bisnis

BI Rate Turun, REI Desak Perbankan Turunkan Suku Bunganya

Jakarta – Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) menyambut baik penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) sebesar 25 bps menjadi 7,25%. Dengan pemangkasan BI Rate, maka industri properti dapat bergairah di 2016 ini.

Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Ketua Umum REI, Eddy Hussy di Jakarta, Senin, 18 Januari 2016. “Kami menyambut baik Bank Indonesia yang menurunkan BI Ratenya,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, dengan turunnya BI Rate menjadi di level 7,25%, maka diharapkan perbankan dapat segera meresponnya dengan menurunkan suku bunganya lebih rendah lagi. Hal tersebut sejalan agar industri properti dapat tumbuh lebih baik lagi.

“Kami masih tetap berharap bunga bank bisa turun lagi, karena kita tahu properti itu membutuhkan biaya yang besar dalam jangka panjang, apalagi kalau kita bicara KPR, itukan kreditnya di atas 5 tahun,” tukasnya.

Lebih lanjut dia menilai, jika perbankan tidak segera merespon kebijakan BI yang sudah menurunkan suku bunga acuannya, maka kondisi ini tentu akan memberatkan masyarakat. Menurutnya, dengan suku bunga bank yang rendah tentu juga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Jadi tentu harapan kami bunga bank kalau bisa turun lagi, karena ini juga bisa dorong pertumbuhan ekonomi, tentunya pertumbuhan eko itu akan mendorong lapangan kerja lebih banyak juga,” ucapnya.

Sebelumnya Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW), Ali Tranghanda pernah mengatakan, momentum penurunan BI rate harus bisa dimanfaatkan oleh industri properti untuk meningkatkan kinerja pembangunan dan penjualan perumahan di berbagai daerah di Tanah Air.

“Dengan turunnya suku bunga ini, suku bunga perbankan pun harus dipaksa turun untuk dapat memberikan stimulus yang nyata bagi pergerakan pasar perumahan nasional,” ucapnya.

Penurunan suku bunga acuan tersebut, kata dia, dapat menjadi momentum yang baik bagi pihak perbankan. Hal ini, menyusul analisis yang dilakukan oleh IPW terhadap penjualan rumah di Bodetabek-Banten yang menunjukkan pertumbuhan yang cukup potensial.

“Dapat dijelaskan hubungan dengan turunnya setiap 1% suku bunga KPR akan meningkatkan potensi pangsa pasar empat persen sampai lima persen,” paparnya. (*) Rezkiana Nisaputra

Apriyani

Recent Posts

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

43 mins ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

48 mins ago

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

2 hours ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

2 hours ago

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

3 hours ago

Hingga September 2024, Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Laba Bersih Rp100 Miliar

Jakarta – Di tengah penurunan kunjungan wisatawan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tercatat mampu… Read More

4 hours ago