Jakarta–Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 14 Januari 2016 memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 bps menjadi 7,25%.
Keputusan ini sejalan dengan pernyataan BI sebelumnya bahwa ruang pelonggaran kebijakan moneter semakin terbuka. “Ruang pelonggaran kebijakan. moneter semakin terbuka serta meredanya ketidakpastian pasar pasca kenaikan fed fund rate pada Desember lalu,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara di Gedung BI, Jakarta, 14 Januari 2016..
Selain memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan di level 7,25%, kata Tirta, Bank Sentral juga memutuskan untuk menurunkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,25% serta menurunkan Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 7,75%.
“Pelonggaran lebih lanjut akan dilakukan setelah dilakukan asessment menyeluruh. BI juga terus melakukan koordinasi kepada pemerintah,” tukas Tirta.
Lebih lanjut dia menilai, bahwa ketidakpastian pasar keuangan global yang sudah mereda setelah pengumuman kenaikan Fed Fund rate, telah diantisipasi pasar lebih awal, sehingga tidak menimbulkan gejolak pasar pada keungan global.
“Perbaikan ekonomi AS masih tertahan sejalan dengan masih lemahnya indikator perekonomian,” tutup Tirta. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More