Jakarta–Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan kembali menurunkan suku bunga acuannya (BI Rate) pada pertengahan Maret 2016 ini. Di mana pada bulan sebelumnya BI telah menurunkan suku bunganya menjadi 7% atau turun 25 bps.
Demikian perkiraan tersebut seperti disampaikan oleh Direktur Utama PermataBank, Roy Arfandy, di Kantornya, Jakarta, Rabu, 16 Maret 2016. Menurutnya, dengan melihat kondisi inflasi saat ini memungkinkan BI untuk kembali menurunkan suku bunganya.
“Jadi, kita lihat tahun lalu inflasi cukup rendah sekitar 3%. Dan itu likuditas cukup baik dan tahun ini berlanjut. Maka BI Rate ada peluang turun lagi,” ujar Roy.
Dia menilai, dengan BI menurunkan suku bunganya kembali, hal tersebut tentu akan berdampak positif terhadap perekonomian nasional. Di mana perekonomian akan tumbuh lebih baik dan kredit perbankan juga diperkirakan bakal ikut terdorong.
“Jadi kalau BI Rate turun, itu akan membantu langsung menurunkan lending rate, bunga kredit. Inikan lagi hot topic. Saya support BI Rate turun karena akan dorong kredit dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tukasnya.
Sebagai Informasi, BI tengah melakukan Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung dari tanggal 16-17 Maret 2016. Dalam RDG tersebut, besok BI akan segera mengumumkan kebijakannya salah satunya keputusan BI Rate.
Sejak awal tahun 2016, BI sudah melonggarkan kebijakannya dengan menurunkan suku bunganya pada 14 Januari 2016 menjadi 7,25% dari posisi sebelumnya 7,5%. Lalu pada 18 Februari 2016 BI Rate diturunkan kembali menjadi 7% atau turun 25 basis poin. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (24/12) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih berada di atas… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 24 September… Read More
Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (24/12)… Read More
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More