Jakarta – Ekonom Permatabank Josua Pardede memproyeksikan Bank Indonesia (BI) masih memiliki ruang untuk dapat memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) hingga akhir tahun. Hal tersebut seiring dengan stabilitas nilai tukar yang terjaga.
“Iya bisa 25-50 bps sampai akhir tahun. saya pikir memang ada ruang bulan ini atau bulan depan ya,” kata Josua di Jakarta, Selasa 2 Juli 2019.
Selain faktor stabilnya nilai tukar rupiah, dari sisi global Josua menilai sinyal penurunan suku bunga The Fed sebanyak 50 bps dalam tiga bulan ke depan juga harusnya mendorong BI untuk dapat segera ikut menurunkan suku bunga.
Josua menilai, kondisi fiskal hingga inflasi Amerika Serikat memungkinkan penurunan bunga acuan oleh The Fed sebanyak dua kali. Kemungkinan itu bakal memengaruhi kebijakan moneter di negara berkembang termasuk Indonesia.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 19-20 Juni 2019 kemarin mutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan aBI 7-Days Repo Rate di level 6% juga mempertahankan suku bunga deposit facility sebesar 5,25%, serta suku bunga lending facility di posisi 6,75%. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More