Bank Indonesia (BI). Foto: Budi Urtadi
Jakarta– Bank Indonesia (BI) memproyeksikan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 mendatang berada pada kisaran 5,1 persen hingga 5,5 persen.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo saat memaparkan asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun anggaran 2020. Perry menyebutkan, pertumbuhan masih berlanjut seiring dengan permintaan domestik yang meningkat dan kinerja sektor eksternal yang mulai membaik.
“Pada tahun 2020, prospek pertumbuhan ekonomi nasional akan lebih baik dalam kisaran 5,1 persen hingga 5,5 persen,” kata Perry di Kompleks DPR Jakarta, Kamis 13 Juni 2019.
Perry menambahkan, pertumbuhan juga ditopang oleh perbaikan efisiensi dan produktivitas perekonomian yang sejalan dengan dampak positif dari berbagai kebijakan reformasi struktural yang ditempuh pemerintah, baik di infrastruktur, perbaikan iklim investasi.
Tak hanya itu, bauran kebijakan antar lembaga terus konsisten ditempuh oleh BI dengan sinergi yang kuat telah membuat perekonomian stabil.
Sebagai informasi, BI sendiri mengajukan asumsi makro dengan angka pertumbuhan ekonomi 5,1%-5,5%, angka inflasi tetap rendah pada kisaran sasaran yaitu 3% plus minus 1%, serta nilai tukar rupiah kisaran Rp13.900/US$-Rp14.300/US$.
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More