Ia menjelaskan, belum kuatnya pertumbuhan ekonomi dunia salah satu faktornya juga disebabkan karena masih rendahnya harga komoditas dunia. Selain itu, adanya ketidakpastian di pasar global juga ikut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia yang ikut berimbas ke pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016.
Agus menambahkan, tantangan ekonomi dunia kemudian berlanjut dengan adanya kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Fund Rate, serta kondisi geo politik dunia.
“Kondisi geo politik global di mana keluarnya Inggris dari Uni Eropa alias Brexit, hingga ketidakpastian Presiden terpilih AS Donald Trump dalam menentukan arah kebijakannya,” tutur Agus.
Agus mengungkapkan, berbagai tantangan ekonomi dari eksternal dan internal ini akan memberikan pelajaran penting untuk memperbaiki perekonomian Indonesia ke depan. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More