Moneter dan Fiskal

BI Proyeksikan Penjualan Eceran Meningkat, Ini Faktor Pendorongnya

Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran secara tahunan akan meningkat pada Maret 2023. Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2023 sebesar 215,2, atau tumbuh 4,8% yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 0,6% yoy.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono  mengatakan, kinerja penjualan eceran yang meningkat tersebut didorong oleh pertumbuhan Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, Barang Budaya dan Rekreasi, serta Subkelompok Sandang.

“Sementara Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi juga tercatat membaik dari bulan sebelumnya meski masih berada dalam fase kontraksi,” jelas Erwin dalam keterangan resmi, Rabu, 12 April 2023.

Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan tumbuh positif sebesar 7,0% mtm, setelah pada bulan sebelumnya berada pada fase kontraksi sebesar 3,4% mtm.

Peningkatan penjualan eceran terjadi pada seluruh kelompok, terutama pada Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Barang Budaya dan Rekreasi, serta Makanan, Minuman dan Tembakau seiring dengan periode bulan Ramadan 1444 H, strategi potongan harga yang dilakukan ritel, serta kelancaran distribusi yang mendorong peningkatan permintaan domestik.

Baca juga: Survei BI: Tingkat Keyakinan Konsumen Meningkat di Maret 2023

Sementara itu, pada periode Februari 2023, IPR tercatat sebesar 201,2 atau secara tahunan tumbuh positif sebesar 0,6% yoy, membaik  dibandingkan dengan bulan sebelumnya terkontraksi sebesar -0,6% yoy.

“Peningkatan/perbaikan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama Subkelompok Sandang serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau,” katanya.

Secara bulanan, penjualan eceran menunjukkan perbaikan meski masih berada pada fase kontraksi. Perbaikan terutama terjadi pada Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Subkelompok Sandang, dan Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya seiring dengan permintaan yang masih terjaga.

Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada Mei dan Agustus 2023 akan mengalami penurunan. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Mei dan Agustus 2023 masing-masing tercatat sebesar 130,3 dan 128,1, lebih rendah dari 145,1 dan 133,5 pada periode sebelumnya.

“Penurunan tersebut sejalan dengan telah berlalunya periode Ramadan dan Idulfitri 1444 H, serta kelancaran distribusi barang,” pungkas Erwin. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

PLN Perkuat Kolaborasi dan Pendanaan Global untuk Capai Target 75 GW Pembangkit EBT

Jakarta - PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan untuk mendukung target pemerintah menambah kapasitas pembangkit energi… Read More

12 hours ago

Banyak Fitur dan Program Khusus, BYOND by BSI Raih Respons Positif Pasar

Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More

17 hours ago

Pekan Kedua November, Aliran Modal Asing Keluar Indonesia Sentuh Rp7,42 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More

19 hours ago

IHSG Sepekan Turun 1,73 Persen, Kapitalisasi Pasar Bursa jadi Rp12.063

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More

21 hours ago

Top! Baru Setahun, Allianz Syariah Sudah jadi Market Leader

Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More

1 day ago

BPR Syariah BDS Serahkan Cash Waqf Linked Deposit Rp111 Juta ke Warga Yogyakarta

Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More

2 days ago