Papua Barat – Bank Indonesia (BI) menyebut gelaran pemilihan umum (Pemilu) 2024 akan berimbas pada perekonomian nasional. BI memproyeksi pergantian presiden yang biasanya juga diikuti pergantian pejabat menteri akan berdampak pada perlambatan investasi pemerintah di paruh pertama tahun depan.
Demikian diungkapkan Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) Bank Indonesia, Erwindo Kolopaking kepada awak media, di Raja Ampat, Papua Barat, akhir pekan lalu. Erwindo mengungkap, investasi pemerintah akan meningkat menjelang akhir 2023, atau sebelum dimulainya pemilu pada 2024 mendatang.
Baca juga: Memilih Peluang Investasi Menjelang Pilpres 2024
Pemilu yang berlangsung satu putaran atau dua putaran juga akan memengaruhi investasi. Investor biasanya cenderung wait and see, mencermati arah kebijakan pemerintahan baru. Makin lama proses pemilu, akan semakin berdampak pada pola dan struktur investasi.
Dengan kata lain, jika pemilu berlangsung dua putaran, perlambatan investasi bisa jadi berlangsung lebih lama.
“Kami melihat akhir tahun ini akan ada peningkatan. Namun 3 bulan pertama 2024 akan sedikit melambat. Impact-nya apa? Pola investasi pemerintah akan melambat di kuartal 1 dan kuartal II 2024. Ketika presidennya berbeda, bagaimana investor melihat program-program yang ada dalam APBN 2024. Apakah akan diambil semua, atau akan mengajukan rancangan baru. Ini akan berdampak pada konsumsi dan investasi pemerintah di awal tahun,” papar Erwindo.
Meski begitu, BI menyakini, investasi akan kembali agresif setelah pemilu selesai. Pola investasi akan kembali normal, terlebih bila proses penyesuaian di kementerian/lembaga berjalan cepat dan lancar.
Di lain sisi, Erwindo meyakini ekonomi akan terus bergerak atau bahkan cenderung meningkat, terutama di luar pemerintah. Gelaran pemilu akan berdampak pada sektor-sektor terkait kebutuhan pemilu, misalnya saja bisnis percetakan dan lain sebagainya. Ini akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Bukan Isu Politik, Ekonom Lebih Waspadai Hal Ini yang Bakal Hantui Ekonomi RI di 2024
Seperti diketahui, tahapan pemilu, khususnya pemilihan presiden (Pilpres) sudah berlangsung sejak Oktober 2023 (pencalonan Presiden dan Wakil Presiden). Masa kampanye akan dimulai akhir november hingga Februari 2024. Lalu masa tenang selama 11 Februari 2024-13 Februari 2024.
Kemudian 14 Februari 2024 akan diselenggarakan pemilu dan pilpres. Adapun pengucapan sumpah atau janji presiden dan wakil presiden akan dilakukan pada 20 Oktober 2024 mendatang. (*) Ari Astriawan
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More