Moneter dan Fiskal

BI Proyeksi Ekonomi Global Tahun Ini Hanya Tumbuh 3%

Jakarta–Gejolak perekonomian global yang masih terjadi menyebabkan pertumbuhan ekonomi sejak 2008 sampai saat ini masih dalam tren melambat. Hal ini tercermin pada revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini oleh Dana Moneter Internasional (IMF) menjadi 3,1% dari sebelumnya 3,8%.

Bahkan, menurut Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo, pertumbuhan ekonomi global bisa saja berada di bawah proyeksi IMF yang sebesar 3,1%. Melihat kondisi perekonomian global yang masih dalam tren melambat, dirinya memperkirakan, ekonomi global bisa saja tumbuh di level 3% pada tahun ini. Oleh sebab itu, Indonesia harus mewaspadai kondisi pelambatan tersebut.

“Sejak tahun 2008 sampai sekarang pertumbuhan ekonomi dunia masih belum menggembirakan, 3,1% di 2015. Tahun ini awalnya 3,8% lalu dikoreksi terus jadi 3,1%. BI menilai tahun ini bisa 3% dan tahun depan jadi 3,1%. Artinya pertumbuhan ekonomi dunia masih belum menggembirakan,” ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Rabu Malam, 3 Agustus 2016.

Menurutnya, masih rendahnya proyeksi pertumbuhan ekonomi global sejalan dengan masih belum bangkitnya harga komoditas dan merosotnya harga minyak dunia. Kemudian hasil referendum Inggris yang memutuskan keluar dari Uni Eropa (British Exit/ Brexit) yang berdampak sangat besar bagi gejolak perekonomian dunia, namun tidak terlalu besar bagi Indonesia.

“Kondisi yang paling menyorot adalah Tiongkok, karena ekspor utama kita ke Tiongkok. Sebelumnya pertumbuhan ekonominya di atas 10% sekarang turun di 7%. Ada negara-negara yang sudah pulih ekonominya seperti AS tapi di Eropa ada juga yang belum pulih. Ini kondisi yang perlu diwaspadai,” tukasnya.

Oleh sebab itu, kata Agus, jangan heran jika Indonesia terus mendapat tekanan karena ekonomi dunia yang masih melambat. Meskipun perkembangan ekonomi Indonesia sampai kuartal I-2016 cukup baik yakni 4,92%, namun demikian bila dibandingkan dengan 3 tahun terakhir mengalami penurunan.

“Tapi kalau dibandingkan dengan Brazil, Rusia, Turki, kita masih beruntung. Pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh 4,92%, dan saya harapkan bisa tumbuh 5,1% di 2016. Inflasi 2016 bisa dijaga di bawah 4%,” tutupnya. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

12 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

12 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

14 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

15 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

15 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

16 hours ago