Headline

BI: Pertumbuhan Kredit Tumbuh 8,2% di Februari 2018

JakartaBank Indonesia (BI) mencatat, kredit perbankan pada Februari 2018 tercatat Rp4.690,6 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 8,2 persen, dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama.

Berdasarkan data yang dipublikasi Bank Sentral, di Jakarta, Kamis, 29 Februari 2018 menyebutkan, pertumbuhan kredit Februari yang tercatat 8,2 persen tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Januari 2018 yang tumbuh 7,4 persen (yoy).

Sementara itu, untuk suku bunga kredit dan simpanan berjangka juga kembali tercatat penurunan, hal tersebut mencerminkan, bahwa masih berlanjutnya transmisi penurunan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate.

Adapun pada Februari 2018, rata-rata tertimbang suku bunga kredit perbankan tercatat 11,27 persen atau turun 5 basis poin (bps) dari bulan sebelumnya.

Sementara itu, untuk suku bunga simpanan berjangka dengan tenor 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan pada Februari 2018 masing-masing tercatat 5,65 persen, 5,97 persen, 6,40 persen, 6,56 persen, dan 6,73 persen, turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 5,72 persen, 6,03 persen, 6,49 persen, 6,68 persen, dan 6,74 persen.

Baca juga: Kredit Perbankan Diprediksi Masih Melambat Hingga Semester-I 2018

Penyaluran kredit di bulan Februari 2018 tersebut telah memengaruhi likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) yang tercatat tumbuh melambat pada Februari 2018. Posisi M2 tercatat Rp5.351,2 triliun pada Februari 2018 atau tumbuh 8,3 persen (yoy), lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang tumbuh 8,4 persen (yoy).

Berdasarkan komponennya, perlambatan pertumbuhan M2 bersumber dari komponen uang kuasi yang tumbuh 6,7 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 7,4 persen (yoy). Pertumbuhan tahunan surat berharga selain saham juga tercatat mengalami perlambatan.

Namun demikian, pertumbuhan tahunan komponen M1 (uang beredar dalam arti sempit) meningkat sejalan dengan uang kartal dan giro yang tumbuh lebih tinggi dari sebelumnya.

Selain itu, perlambatan pertumbuhan M2 juga dipengaruhi oleh melambatnya aktiva luar negeri bersih. Aktiva luar negeri bersih pada Februari 2018 tumbuh melambat 13,6 persen (yoy), atau lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 17,5 persen (yoy). (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

5 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

5 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

6 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

7 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

7 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

8 hours ago