News Update

BI: Pertumbuhan Kredit Masih 8,3%, Ini Sebabnya

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengaku, pertumbuhan kredit hingga Januari 2017 masih menunjukkan perlambatan. Berdasarkan datanya, tercatat kredit masih tumbuh single digit atau sebesar 8,3% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan kredit Januari 2016 yang tumbuh 9,3%.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara mengungkapkan, pertumbuhan kredit yang masih melambat di Januari 2017 tersebut, lantaran masih terus berlanjutnya konsolidasi yang dilakukan korporasi dan masih terbatasnya permintaan (demand) kredit ke perbankan.

“Pertumbuhan kredit Januari 2017 tercatat sebesar 8,3% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 7,9% (yoy),” ujar Tirta di Gedung BI, Jakarta, Jumat, 16 Maret 2017.

Padahal, kata dia, Bank Sentral telah melakukan pelonggaran kebijakan moneternya melalui penurunan suku bunga acuan BI 7-day Repo Rate sebesar 150 basis points (bps) di sepanjang 2016, dan telah menurunkan suku bunga kredit sebesar 80 bps (yoy) dan suku bunga deposito sebesar 128 bps (yoy).

“Berdasarkan jenis kreditnya, suku bunga kredit modal kerja mengalami penurunan terbesar yakni 112 bps, (yoy), disusul suku bunga kredit investasi turun 95 bps (yoy) dan suku bunga kredit konsumsi turun 30 bps (yoy),” ucapnya.

Selanjutnya, kata dia, untuk pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Januari 2017 tercatat sebesar 10% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 9,6% (yoy). Sementara itu, pembiayaan ekonomi melalui pasar modal, seperti penerbitan saham (IPO dan right issue), obligasi korporasi, dan medium term notes (MTN) terus mengalami peningkatan.

“Sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan dampak pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah dilakukan sebelumnya, pertumbuhan kredit dan DPK pada tahun 2017 diperkirakan lebih baik, masing-masing dalam kisaran 10-12% dan 9-11%,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

2 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

2 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

2 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

4 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

4 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

7 hours ago