Perbankan; Permintaan kredit bakal meningkat. (Foto: Erman)
Jakarta–Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan kredit baru akan meningkat pada Triwulan II-2016. Pada Triwulan I-2016, fungsi intermediasi perbankan diperkirakan masih melambat.
Seperti dikutip dari laman BI, di Jakarta, Kamis, 14 April 2016 menyebutkan, pelambatan ini akibat belum tingginya kebutuhan pembiayaan korporasi pada awal tahun dan kebijakan perbankan yang selektif dalam pemberian kredit untuk menekan kenaikan risiko kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL).
Sejalan dengan perkiraan peningkatan pertumbuhan kredit baru pada Triwulan II-2016, hasil survei perbankan juga mengindikasikan optimisme responden terhadap permintaan kredit secara keseluruhan tahun 2016. Hal itu tercermin dari perkiraan pertumbuhan kredit 2016 sebesar 12,3% (yoy), lebih tinggi dari 12% (yoy) pada hasil survei triwulan sebelumnya.
Peningkatan tersebut terutama didorong oleh perkiraan kondisi ekonomi Indonesia yang semakin membaik, penurunan suku bunga kredit, penurunan risiko penyaluran kredit, dan peningkatan kondisi likuiditas bank. Sementara itu, rata-rata suku bunga dana dan kredit sampai dengan akhir 2016 diperkirakan berada dalam tren penurunan. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More