Categories: Moneter dan Fiskal

BI: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan 4 di atas Perkiraan

Jakarta–Pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2015 tercatat 5,04% secara setahunan, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 4,74% (yoy) dan perkiraan Bank Indonesia. Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir 2015 sebesar 4,9%.

Dengan perkembangan ini, pertumbuhan ekonomi untuk 2015 tercatat 4,79% (yoy). BI menyebut peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV sejalan dengan upaya pemerintah dalam memberikan stimulus pada perekonomian dan kebijakan Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas makroekonomi dengan tetap memberikan ruang bagi momentum pertumbuhan ekonomi.

Peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV-2015 terutama didorong oleh peningkatan permintaan domestik, di tengah kontribusi sektor eksternal yang menurun. Dari sisi permintaan domestik, peningkatan pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh meningkatnya peran Pemerintah, baik dalam bentuk konsumsi pemerintah maupun investasi infrastruktur. Sementara, konsumsi swasta masih tetap kuat, ditopang oleh peningkatan pertumbuhan konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga (LNPRT) terkait aktivitas Pilkada pada triwulan IV-2015. Dari sisi eksternal, pemulihan ekonomi global yang berjalan lambat serta penurunan harga komoditas berdampak pada masih menurunnya ekspor.

Pada tahun 2016, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan terus meningkat dan lebih tinggi dari pertumbuhan tahun 2015. Pertumbuhan pada 2016 tersebut diperkirakan didorong oleh stimulus fiskal, khususnya pembangunan proyek infrastruktur, dan konsumsi yang masih tetap kuat. Sementara itu, investasi diharapkan meningkat, seiring dengan dampak implementasi Paket Kebijakan Pemerintah yang mendorong investasi dan stabilitas makroekonomi yang semakin baik. Di sisi lain, pemanfaatan ruang pelonggaraan moneter secara terukur dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan turut memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi ke depan.

“Bank Indonesia akan terus memonitor berbagai perkembangan, baik domestik maupun eksternal, sekaligus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi. Dengan stabilitas makroekonomi yang terjaga, perekonomian Indonesia akan dapat tumbuh pada tingkat yang lebih tinggi secara berkesinambungan,” kata Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, 5 Februari 2016. (*) Ria Martati

Paulus Yoga

Recent Posts

Konsumsi Meningkat, Rata-Rata Orang Indonesia Habiskan Rp12,3 Juta di 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More

4 mins ago

Laba Bank DBS Indonesia Turun 11,49 Persen jadi Rp1,29 Triliun di Triwulan III 2024

Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More

38 mins ago

Resmi Diberhentikan dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Saya Terima dengan Profesional

Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More

2 hours ago

IHSG Ditutup Bertahan di Zona Merah 0,74 Persen ke Level 7.161

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More

2 hours ago

Naik 4 Persen, Prudential Indonesia Bayar Klaim Rp13,6 Triliun per Kuartal III-2024

Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More

3 hours ago

Kebebasan Finansial di Usia Muda: Tantangan dan Strategi bagi Gen-Z

Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More

3 hours ago