Jakarta–Bank Indonesia (BI) menilai suku bunga acuan Bank Sentral AS atau Fed Fund Rate diperkirakan akan naik pada Semester II-2016. Terlebih, The Fed baru saja mempertahankan target suku bunganya sebesar 0,25% sampai 0,50%.
“Suku bunga Fed Fund Rate diperkirakan baru akan meningkat di Semester II-2016 dengan besaran kenaikan yang lebih rendah,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara di Jakarta, Kamis, 17 Januari 2016.
Menurut Tirta, keputusan The Fed untuk menahan target suku bunganya tersebut sejalan dengan konsumsi yang tumbuh moderat, laju inflasi yang masih di bawah target, serta prospek ekonomi dan keuangan global yang masih berisiko.
Pertumbuhan ekonomi dunia pada 2016 dan 2017 juga diperkirakan lebih lambat dari perkiraaan sebelumnya, dengan pemulihan ekonomi yang belum kuat di sejumlah negara maju dan perlambatan ekonomi di negara berkembang.
Namun, kata dia, ketidakpastian pasar keuangan global semakin mereda, seiring dengan kemungkinan kenaikan suku bunga AS yang lebih bertahap, serta kebijakan suku bunga negatif di Jepang dan Uni Eropa.
“Ketidakpastian pasar keuangan global sudah semakin mereda, rendahnya inflasi di Eropa dan Jepang, mendorong Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Jepang (BoJ) terus melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More
Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More
Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More
Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More