Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan, suku bunga Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) hanya akan terjadi sebanyak satu kali di tahun ini. Di mana sebelumnya, suku bunga The Fed diperkirakan naik sebanyak dua kali di sepanjang 2019 ini.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis, 21 Februari 2019. Menurutnya, perkiraan ini juga sejalan dengan normalisasi kebijakan moneter di AS yang cenderung tidak seketat perkiraan semula dan ketidakpastian di pasar keuangan global yang berkurang.
“Ini lebih rendah tapi di sisi lain The Fed lebih menggunakan adjustment di balance sheet untuk normalisasi kebijakan,” ujar Perry.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, normalisasi kebijakan The Fed di sisi neraca keuangannya akan lebih cepat dibandingkan pengetatan Fed Fund Rate (FFR).
Sebelumnya, pasar memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunganya sebanyak tiga kali pada 2019. Kemudian, proyeksi tersebut berkurang menjadi dua kali. Keputusan The Fed dipicu oleh pertumbuhan ekonomi AS melambat dipengaruhi oleh terbatasnya stimulus fiskal,
Menurut Perry, Fed akan mengkomunikasikan arah kebijakannya dengan dengan baik melalui forward guidance yang ditangkap pasar. (*)
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More