Moneter dan Fiskal

BI Perkirakan Defisit Transaksi Berjalan Turun Jadi 1,8%

Jakarta–Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit) sepanjang 2016 akan menurun menjadi 1,8% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka ini lebih rendah jika dibandingkan di 2015 yang sebesar 2,06% dari PDB.

Menurut Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, penurunan defisit transaksi berjalan tersebut lantaran neraca perdagangan yang terus tercatat surplus. Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$840 juta pada November 2016.

“Perkiraan sementara kami menunjukan bahwa Current Account Deficit di Kuartal IV-2016 sekitar 1,9% dari PDB dan secara keseluruhan tahun itu sebesar 1,8% yang sebelumnya kami perkirakan 2%,” ujar Perry, di Gedung BI, Jakarta, Jumat, 13 Januari 2017.

Neraca transaksi berjalan merupakan indikator ekspor impor barang dan juga jasa dari Indonesia ke negara lain. Neraca transaksi berjalan dibagi dua komponen yakni neraca perdagangan untuk barang dan juga neraca jasa.

Sementara di sisi lain, lanjut dia, perbaikan defisit neraca transaksi berjalan juga akan mempengaruhi neraca pembayaran Indonesia (NPI) yang akan membaik. NPI terdiri dari neraca transaksi berjalan, neraca modal dan finansial serta cadangan devisa.

“Cadangan devisa pada akhir Desember 2016 naik menjadi US$116 miliar. NPI bisa dibilang akan positif, ditambah modal asing yang masuk juga banyak,” ucap dia.

Sebelumnya Pada awal Desember 2016 lalu, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung memperkirakan, bahwa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) bisa mencetak surplus mendekati angkat US$15 miliar pada 2016. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

1 hour ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

2 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

2 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

3 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

4 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

4 hours ago