Jakarta–Bank Indonesia (BI) meyakini, defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) Indonesia pada kuartal II tahun ini diperkirakan akan berada di bawah 2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Gubernur BI Agus DW Martowardojo, di Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2017 mengatakan, melebarnya defisit transaksi berjalan tersebut bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, lantaran tren pergerakkan transaksi berjalan di pertengahan tahun.
Sebagai informasi, defisit transaksi berjalan pada kuartal I-2017 tercatat sebesar 1 persen dari PDB atau sebesar USD2,4 miliar, atau lebih rendah bila dibandingkan dengan perkiraaan defisit transaksi berjalan di kuartal II-2017 yang sedikit di bawah 2 persen.
“Neraca transaksi berjalan akan lebih tertekan jika di kuartal II-2017. Itu seperti siklus normal yang terjadi,” ujar Agus.
Baca juga: Ini Jurus Pemerintah Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi
Namun demikian, dirinya masih enggan menyatakan penyebab melebarnya defisit transaksi berjalan secara rinci pada paruh kedua tahun ini. BI sendiri akan mengumumkan secara resmi kinerja neraca transaksi berjalan dan pembayaran Indonesia pada Jumat pekan ini (11/8).
Meskipun defisit melebar di kuartal II-2017, Agus meyakini pada kuartal III dan IV-2017 pelebaran defisit transaksi berjalan akan mereda, sehingga pada akhir tahun ini defisit akan menurun menjadi 1,8-1,9 persen PDB atau masih sama seperti 2016 yang sebesar 1,8 persen PDB atau USD16,3 miliar.
Neraca transaksi berjalan merupakan data yang merekam transaksi perdagangan barang dan jasa antar-penduduk Indonesia dan bukan penduduk Indonesia, dan juga pendapatan dari modal yang diivestasikan ke negara lain. (*)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More