Rapat Dewan Gubernur Terakhir Agus Marto: Bunga Acuan Naik Jadi 4,5%
Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan, defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) pada kuartal II 2017 akan berada pada kisaran 2 persen atau meningkat bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yakni 0,99 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Gubernur BI Agus DW Martowardojo, di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin, 10 Juli 2017. Angka defisit transaksi berjalan di kuartal II 2017 yang diprediksi 2 persen dari PDB itu lebih rendah dibandingkan kuartal II 2016 yang sebesar 2,2 persen dari PDB
“Kalau di kuartal I itukan 0,99 persen, nah di kuartal II ini kira-kira angkanya 2 persen,” ujarnya.
Dengan defisit transaksi berjalan di kuartal II yang diprediksi sebesar 2 persen dari PDB tersebut, kata dia, maka defisit transaksi berjalan di sepanjang tahun ini akan dijaga dibawah 1,9 persen atau tidak berbeda jauh bila dibandingkan dengan akhir 2016 yang sebesar 1,8 persen dari PDB.
Sebagai informasi, pada kuartal I 2017 defisit transaksi berjalan mencapai US$2,4 miliar atau 1 persen dari PDB. Angka tersebut naik bila dibandingkan dengan US$2,1 miliar atau 0,9 persen dari PDB pada kuartal IV 2016.
Peningkatan defisit transaksi berjalan pada kuartal I 2017 terutama akibat naiknya defisit neraca perdagangan migas dan pendapatan primer. Peningkatan defisit neraca perdagangan migas dipengaruhi naiknya harga minyak dunia di tengah penurunan lifting minyak.
Adapun kenaikan defisit neraca pendapatan primer mengikuti jadwal pembayaran bunga surat utang pemerintah yang lebih tinggi dan meningkatnya pembayaran pendapatan investasi langsung.
Peningkatan defisit transaksi berjalan lebih lanjut tertahan kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas yang ditopang meningkatnya ekspor nonmigas. Hal ini sejalan dengan berlanjutnya kenaikan harga komoditas dan menurunnya defisit neraca jasa terutama karena naiknya surplus jasa perjalanan. (*)
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More