Moneter dan Fiskal

BI: Peredaran Uang Rupiah Capai Rp640 Triliun

BatamBank Indonesia (BI) mencatat, sampai saat ini uang yang beredar di masyarakat telah mencapai Rp640 triliun. Adapun peredaran uang rupiah tersebut telah tersebar di beberapa wilayah dan kepuauan Indonesia.

Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi mengatakan, meski masih banyak wilayah kepulauan terpenci yang belum terakses oleh perbankan dan uang rupiah, BI sebagai regulator akan terus berupaya untuk memperluas peredaran uang rupiah.

“Posisi sampai terakhir ini Rp640 triliun. Harus kita siapkan untuk peredaran uang rupiah ini,” ujar Rosmaya di Batam, Jumat, 13 April 2018.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, bahwa Bank Sentral terus menyiapkan persedian uang lewat peredaran uang rupiah, terlebih kebutuhan rupiah menjelang hari raya lebaran dan tahun baru yang diprediksi akan meningkat.

“Kita liat nanti ada sesi yang harus kita siapkan (rupiah) yakni saat lebaran dan tahun baru, tapi kami siap. Kami selalu siap penuhi kebutuhan masyarakat akan ketersediaan rupiah,” ucapnya.

Baca juga: BI Butuh Waktu 2 Tahun Kaji Penerbitan Rupiah Digital

Di kesempatan yang sama, Bank Indonesia bersama Mabes TNI AL melakukan pelepasan kas keliling ke 6 (enam) pulau terluar di Kepulauan Riau, yaitu Pulau Jumaja, Pulau Tarempa/Anambas, Pulau Sekatung Laut, Pulau Subi, Pulau Serasan dan Pulau Tambelan Besar.

Dalam pelepasan kas keliling ini, BI menyiapkan uang rupiah senilai Rp5 miliar untuk diedarkan ke enam pulau terluar di Kepulauan Riau, setelah sebelumnya BI menyelenggarakan sosialisasi Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah (CIKUR) kepada kalangan pelajar di Batam, Kepulauan Riau.

Diharapkan dengan rangkaian kegiatan tersebut, dapat semakin meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai tugas dan peran BI serta membangun kesadaran setiap elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun perekonomian bangsa.

“Ini program kerja sama dengan TNI-AL yang sudah dirintis sebelumnya. BI punya tugas distribusikan uang ke seluruh wilayah NKRI. Termasuk peredaran uang rupiah di wilayah Terpencil, Terluar dan Terdepan (3T). Kita sangat terbantu dengan adanya TNI-AL ini,” tutup Rosmaya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

OJK Batasi Usia Peminjam Dana Pinjol dan Paylater Minimal 18 Tahun, Simak Pertimbangannya!

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerapkan aturan baru bagi peminjam dana pinjol (pinjaman online)… Read More

6 hours ago

OJK Tengah Siapkan Modul Kurikulum Pasar Saham untuk Anak SD hingga SMA

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menyiapkan modul kurikulum belajar saham bagi pelajar setingkat Sekolah Dasar… Read More

7 hours ago

Banyak BPR Tutup Sepanjang 2024, OJK Blak-Blakan Ungkap Alasan Utamanya

Jakarta - Hingga akhir Desember 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat setidaknya ada 20 bank… Read More

7 hours ago

OJK Catat Aset Penyelenggara ITSK Capai Rp156,82 Miliar per November 2024

Jakarta - Penyelenggaraan inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) terus bertumbuh. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan… Read More

9 hours ago

PSSI Pecat Shin Tae-yong, DPR Langsung Bertindak: Segera Panggil Erick Thohir Cs

Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyayangkan keputusan PSSI memberhentikan… Read More

10 hours ago

Aset Dana Pensiun Tumbuh 9,10 Persen jadi Rp501,25 Triliun per November 2024

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pertumbuhan signifikan pada aset industri dana pensiun hingga… Read More

10 hours ago