Jakarta – Bank Indonesia (BI) memandang, perbankan dan Fintech tidak perlu saling mencurigai antar bisnisnya. Sebab seluruh pihak seharusnya dapat berkolaborasi untuk mendorong inklusi keuangan nasional.
“Ada pemain baru fintech, tapi tidak perlu saling curigai-mencurigai. Justru kita harus saling meng-create sinergi anatara perbankan dan fintech,” kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta di Jakarta, Senin 23 September 2019.
Menurutnya saat ini fintech belum begitu mendorong inklusi keuangan digital, dimana saat ini masyarakat masih lebih banyak memilih layanan perbankan ketimbang fintech.
“Sistem keuangan masih bank less artinya masih didominasi perbankan 80%. Kalau mau ekonomi keuangan digital, yang harus didigitalisasi adalah pemain besar yaitu perbankan,” jelas Filianingsih.
Pihaknya sendiri terus mendukung perkembangan fintech dengan menerapkan pendekatan berbasis membangun melalui sinergi antara regulator dan pelaku bisnis. Namun pihaknya terus mengingatkan pihak fintech agar lebih mementingkan perlindungan konsumen.
“Fintech meng-creat inovasi tapi tidak boleh kebablasan harus penuh dengan hati-hatian dengan inovasi,” tukasnya. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More