Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai, pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia membutuhkan ekosistem yang kondusif untuk dapat tumbuh secara berkualitas. Untuk itu, diperlukan berbagai unsur yang mendukung pengembangan UMKM dari hulu hingga ke hilir, seperti produk, promosi, dan pembiayaan.
“Dalam mendukung terciptanya ekosistem yang kondusif untuk pengembangan UMKM diperlukan keterlibatan dan kerjasama berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia,” ujar Deputi Gubernur BI, Erwin Rijanto dalam seminar yang digelar BI dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Jakarta, Selasa, 18 Desember 2018.
Dia mengatakan, melalui koridor pelaksanaan tugasnya Bank Sentral terus mendorong perluasan program-program pengembangan UMKM yang berfokus pada pengendalian inflasi dan penurunan defisit transaksi berjalan, antara lain melalui perluasan pengembangan klaster UMKM untuk komoditas pangan strategis dan bidang kerajinan.
“Bank Indonesia juga mendorong pengembangan UMKM melalui segenap peraturan yang mendukung dan pemanfaatan platform digital untuk dapat memperluas pasar,” ucapnya.
Selain itu, tambah dia, Bank Sentral juga terus mendorong pelaku UMKM untuk bisa ikut serta dalam berbagai expo baik di nasional maupun di kancah internasional, sehingga nantinya dapat memicu UMKM semakin meningkatkan skala usaha dan menjadi eksportir yang dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Adapun berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM (2017) menunjukkan bahwa UMKM di Indonesia mendominasi jumlah unit usaha yaitu sebanyak 62,9 juta atau 99,99 persen dan mampu berkontribusi sebesar 60,0 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dengan mendorong UMKM ikut serta dalam berbagai expo baik nasional maupun internasional, diharapkan ke depannya, para pelaku UMKM dapat mampu bersaing di kancah global, salah satu caranya yakni dengan berinovasi dalam mengembangkan produk-produk dalam negeri, sehingga, produk Indonesia dikenal diglobal. (*)
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More