Moneter dan Fiskal

BI : Peningkatan Stimulus Fiskal, Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2016 tercatat mencapai 4,92%, lebih rendah ketimbang triwulan sebelumnya yang mencapai 5,04%. Namun, jika dibandingkan dengan triwulan I tahun lalu, angkanya lebih tinggi.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan I 2016 ini terutama dipengaruhi oleh terbatasnya pertumbuhan konsumsi pemerintah dan  investasi. Pelemahan konsumsi pemerintah dipengaruhi oleh pola musiman belanja pemerintah di awal tahun yang masih relatif terbatas. Sementara itu,  investor swasta juga masih memilih untuk menunggu (wait and see). Perilaku investor ini kemudian berdampak pada masih lemahnya kegiatan investasi ditenagh upaya untuk mempercepat proyek-proyek infrastruktur pemerintah.

Konsumsi rumah tangga masih tumbuh kuat yang didukung oleh perkembangan harga yang terjaga.

Dari sisi eksternal, sejalan dengan kinerja ekspor beberapa komoditas yang mulai menunjukkan perbaikan, kendati masih mengalami fase kontraksi.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara melalui siaran persnya mengatakan, kedepan, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2016 akan meningkat, yang didorong oleh peningkatan stimulus fiskal, khususnya terkait dengan percepatan pembangunan proyek infrastruktur.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga juga diperkirakan membaik, seiring dengan terjaganya inflasi dan meningkatnya ekspektasi pendapatan.

Sejalan dengan itu, percepatan implementasi paket kebijakan pemerintah khususnya terkait upaya untuk meningkatkan daya saing dan iklim investasi, diharapkan akan dapat meningkatkan investasi dan ekspor. Di sisi lain, pelonggaran kebijakan moneter yang telah ditempuh secara konsisten diharapkan akan memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi, seiring dengan efektifitas transimisnya yang semakin baik kedepan.

“BI sendiri akan terus memonitor berbagai perkembangan baik domestik maupun eksternal, sekaligus memperkuat kordinasi dengan pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi. Dengan stabilitas  makroekonomi yang terjaga, perekonomian Indonesia akan dapat tumuh pada tingkat yang lebih tinggi secara berkesinambungan” pungkasnya. (*)

Apriyani

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

13 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

13 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

14 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

15 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

15 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

18 hours ago