Moneter dan Fiskal

BI: Peningkatan Devisa Pariwisata Jadi Upaya Stabilisasi Rupiah

Yogyakarta – Bank Indonesia (BI) meyakini, pengembangan sektor pariwisata guna menyerap lebih banyak devisa merupakan salah satu upaya untuk langkah stabilisasi nilai tukar (kurs) Rupiah. Terlebih, pada hari ini rupiah masih bertengger di angka Rp14.600.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara menyebut, langkah pengembangan sektor pariwisata tersebut merupakan langkah yang cukup efisien untuk lebih mendatangkan devisa.

“Kalau mau kursnya stabil harus tambah jumlah devisa. Dan jumlah devisa masuk didapat dari peningkatan ekspor dan pariwisata,” kata Mirza di Yogyakarta, Rabu 29 Agustus 2018.

Mirza juga menyebut, fluktuasi nilai tukar yang terjadi saat ini memang terjadi secara merata di negara seluruh dunia, oleh sebab itu pihaknya berharap pelemahan rupiah ini jangan terlalu dibesar-besarkan.

“Terkait kurs, mungkin pada gak tau kurs swedia melemah 10% tahun ini dan ocean dollar melemah 7% dan kurs di dunia ini melemah terhadap US dollar sedangkan Indonesia hanya melemah 7%,” kata Mirza.

Baca juga: Anjloknya Rupiah Dapat Jadi Momentum Peningkatan Pariwisata

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, (Rakorpusda) menyebutkan sektor pariwisata juga salah satu penyumbang terbesar devisa negara. Oleh karena itu, diharap pengembangan pariwisata akan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

“Pariwisata penyumbang devisa ketiga terbesar, setelah kelapa sawit dan batu bara dan potensinya dikembangkan ke depan sangat besar untuk menyumbang devisa, dengan mendorong pariwisata bisa menurunkan defisit transaksi berjalan dan memperkuat ketahanan ekonomi ke depan,” kata Perry.

Sebagai informasi saja, berdasarkan Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), nilai tukar rupiah pada hari ini (29/8) dipatok di angka Rp14.643 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan pada hari sebelumnya (28/8) yang ada di angka Rp14.614 per dolar AS.(*)

Suheriadi

Recent Posts

Intip Strategi Zurich Topas Life Pacu Pertumbuhan Bisnis

Jakarta - Zurich Topas Life terus memperkuat posisinya di industri asuransi dengan beragam inovasi digital… Read More

57 mins ago

IHSG Berpeluang Terkoreksi, Simak 4 Rekomendasi Saham Berikut

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

1 hour ago

Allianz Syariah Ajak Masyarakat Pahami Pentingnya Perlindungan Asuransi

Jakarta - PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah) terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat tentang… Read More

9 hours ago

BPJS Ketenagakerjaan Terapkan Strategi Baru untuk Tangkal Fraud

Jakarta – Pesatnya perkembangan teknologi di era modern tidak hanya membawa kemudahan, tetapi juga meningkatkan… Read More

9 hours ago

Tingkatkan Kesejahteraan Pensiunan, Bank Mandiri Taspen Hadirkan Program Wirausaha

Jakarta - Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) terus menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan para nasabahnya,… Read More

9 hours ago

OJK Sebut Rencana BTN Akuisisi Bank Syariah Masih Evaluasi Internal

Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More

11 hours ago