Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih akan melanjutkan penguatannya di sepanjang tahun ini. Menurut BI, ada empat faktor baik dari global maupun domestik yang mendorong nilai tukar rupiah tetap menguat terhadap dolar AS.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, faktor pertama yang mendorong penguatan rupiah yakni terkait dengan kenaikan suku bunga The Fed atau Fed Fund Rate (FFR) di tahun ini yang diprediksi akan lebih rendah dibandingkan tahun lalu. BI memproyeksi suku bunga The Fed hanya naik sebanyak dua kali.
“Nilai tukar rupiah ke depan bergerak stabil dan cenderung menguat,” ujar Perry.
Selanjutnya faktor kedua, kepercayaan investor global terhadap perekonomian Indonesia juga akan terus membaik. Modal asing yang masuk ke domestik diperkirakan akan terus mengalir deras sepanjang tahun ini. Di mana sejak awal tahun ini hingga 24 Januari 2019, aliran dana asing yang masuk mencapai Rp 19,2 triliun,
Baca juga: Aliran Modal Asing Masuk Rp19,2 Triliun, Buat Rupiah Makin Perkasa
Kemudian, faktor keempat adalah kondisi fundamental ekonomi domestik yang terus membaik. Menurut Perry, pihaknya bersama pemerintah juga akan terus menjaga defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang sesuai target di tahun ini, yaitu 2,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Lalu faktor yang keempat, lanjut Perry, BI berkomitmen untuk terus melakukan mekanisme pasar guna menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Tak hanya di pasar spot, tapi juga forward, dan domestic non delivery forward (DNDF) yang belakangan semakin aktif ditransaksikan.
“DNDF semakin aktif, gak hanya korporasi perbankan dalam negeri, tapi juga investor asing. Ini semakin mendukung stabilitas nilai tukar melalui mekanisme pasar,” tutupnya. (*)
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More
Jakarta - Program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dinilai memberikan dampak… Read More
Jakarta – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mencetak pertumbuhan dana kelolaan nasabah kaya (afluent) menembus… Read More