Jakarta–Kembali melemahnya nilai tukar Garuda di kisaran Rp13.700-an dibanding minggu lalu yang masih di kisaran Rp13.600 per Dolar Amerika dinilai masih dalam batas wajar oleh Bank Indonesia (BI).
Penyebab kembali melemahnya Rupiah menurut Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo adalah karena kondisi eksternal serta respon pasar terhadap kebijakan moneter BI.
“Secara umum kondisi Rupiah memang kalau dilihat hari ini ada tertekan karena periode risk off. Ya dalam arti ketika di negara maju seperti AS mengatakan bahwa dia dalam waktu dekat akan naikan tingkat bunga dan ada statement untuk negara besar itu akan mulai meninggalkan periode bunga rendah gitu otomatis bawa periode risk off dan tentu ada tekanan ke Rupiah,” kata Agus di Jakarta, Jumat, 20 November 2015.
Selain itu, menurutnya ada respons dari pasar atas kebijakan moneter bank sentral yang menurunkan GWM Primer. Kendati demikian, pelemahan yang terjadi dinilai masih dalam batas wajar.
“Memang jika dibandingkan minggu lalu mungkin rata rata nilai tukar ada dikisaran Rp13600 sekarang ini Rp13700 ini adalah sesuatu yang masih wajar kita lihat beberapa Negara yang tertekan depresiasi nilai tukar terhadap USD sampai 21%-40%, untuk rupiah ini sampe kisaran 11%. Jadi saya lihat ini adalah suatu yang masih dalam batas yang wajar dan dapat diterima,” tukasnya.
Hari ini di data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI tercatat nilai tukar Rupiah terhadap USD mencapai Rp13.739 sementara Jumat 13 November lalu nilai tukar Rupiah terhadap USD mencapai Rp13.633. (*) Ria Martati
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More