Sharia Insight

BI: Pangsa Pasar Keuangan Syariah Bisa Tembus 20% di 2023

Surabaya – Bank Indonesia (BI) meyakini, pangsa pasar keuangan syariah dapat mencapai doubel digit yakni 20 persen dari total aset keuangan nasional dalam tempo lima tahun ke depan (2023). Namun, sampai saat ini, pangsa aset keuangan syariah di Indonesia masih jauh dari cita-cita tersebut.

Asal tahu saja, aset keuangan syariah Indonesia memang tercatat mengalami kenaikan dari 47,6 juta dolar AS pada 2016 menjadi 81,8 juta dolar AS per tahun 2017 atau meningkat dari peringkat 9 menjadi peringkat ke 7 dunia. Namun pangsa pasarnya baru 8,4 persen terhadap keuangan secara nasional.

“Inginnya 5 tahun yang akan datang keuangan syariah pangsanya secara keseluruhan bisa 20 persen. Itu bukan perbankan saja, tapi pasar modal, pembiayaan, maupun keuangan sosial seperti wakaf dan zakat yang kita kembangkan,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo di Surabaya, Selasa, 11 Desember 2018.

Perry mengatakan, pangsa pasar keuangan syariah yang saat ini berada pada kisaran 8 persen sudah lebih baik bila dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya yang hanya sebesar 5 persen saja. Pengembangan instrumen keuangan syariah yang selama ini dilakukan BI telah mendorong perbaikan pangsa pasar keuangan syariah.

“Dulu itu pangsanya itu cuma mentok 5 persen saja, tapi alhamdulillah dengan penerbitan instrumen keuangam syariah itu sudah bisa naik jadi 8 persen. Ini tentu akan kita dorong juga, dan tidak menjadi suatu alasan untuk naik menjadi double digit,” ucapnya.

Di sisi lain, lanjut Perry, pihaknya juga akan meningkatkan koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait untuk mendorong pembiayaan infrastruktur bisa dilakukan oleh instrumen keuangan syariah seperti sukuk. Dengan langkah ini, diyakini, pangsa pasar keuangan syariah akan meningkat lagi ke depannya.

“Kami menjalin kerja sama dengan Kemenko Perekonomian, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, agar pembiayaan infrastruktur ini bisa dibiayai oleh instrumen keuangan syariah. Kita dorong bersama instansi terkait, memperbesar sektor ekonominya, insyaallah pangsanya bisa double digit ke arah 20 persen,” paparnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Evelyn Halim, Dirut SG Finance, Raih Penghargaan Top CEO 2024

Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More

9 hours ago

Bos Sompo Insurance Ungkap Tantangan Industri Asuransi Sepanjang 2024

Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More

10 hours ago

BSI: Keuangan Syariah Nasional Berpotensi Tembus Rp3.430 Triliun di 2025

Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More

10 hours ago

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

11 hours ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

12 hours ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

12 hours ago