Jakarta – Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) kompak memangkas suku bunga acuannya. BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 6,00 persen, sementara suku bunga acuan The Fed turun 50 bps menjadi 4,75-5,00 persen.
Merespons hal tersebut, Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII), Steffano Ridwan, menyatakan bahwa, penurunan suku bunga oleh BI menjadi hal yang positif khususnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurutnya, dengan tingkat bunga yang lebih murah akan mendorong para pelaku usaha di Indonesia untuk lebih leluasa dalam mendukung pertumbuhan bisnisnya dan beban usaha dari para pelaku usaha tentunya akan menjadi lebih kecil.
Baca juga: Ekonom: BI Masih Punya Ruang Pangkas Suku Bunga jadi 5,50 Persen di Akhir 2024
“Jadi kami lihat ini adalah langkah yang baik dari pemerintah dan kami mendukung sepenuh hati penurunan suku bunga ini. Kami anggap sangat positif sekali. Karena artinya beban usaha dari pelaku usaha akan menjadi lebih murah, dengan penurunan dari suku bunga ini,” ucap Steffano kepada media di Jakarta, 19 September 2024.
Di sisi lain, Steffano menambahkan bahwa, dengan adanya penurunan suku bunga tersebut pertumbuhan kredit hingga akhir tahun masih akan double digit yang berkisar antara 12-13 persen.
“Ya, dengan pemerintah menurunkan suku bunga ini, kami melihat ini adalah hal yang positif, bagaimana bisa meneruskan momentum tadi menjadi lebih baik lagi. Ya, kami berharap tentunya (kredit) bisa di atas 10 persen sampai akhir tahun, di atas 10 persen atau 12 sampai 13 persen,” imbuhnya.
Baca juga: The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps, Begini Respons Sri Mulyani
Adapun, hingga semester I-2024, Maybank Indonesia berhasil menyalurkan kredit sebanyak Rp123,03 triliun dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp109,97 triliun.
Realisasi penyaluran kredit tersebut ditopang oleh bisnis kredit global banking sebesar Rp45,63 triliun, diikuti kredit financial institution group (FIG) Rp15,68 triliun, dan kredit large local corporate (LLC) Rp10,31 triliun. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More