BI Pangkas BI Rate, Bukan Hal Yang Mengejutkan

Jakarta–Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk menurunkan bunga acuan BI rate sebesar 25 bps ke level 7%. Terkait hal tersebut, Jameel Ahmad, Chief Market Analyst Forextime menilai, pemotongan tingkat suku bunga bukanlah sesuatu yang mengagetkan karena selain terdapat ruang untuk hal tersebut dapat pula mendorong konsumsi domestik.
Jameel sendiri memiliki ekspektasi, bahwa BI akan menurunkan suku bunga acuan lebih banyak lagi terkait pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang kian melemah.
“Dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat, dan ekspektasi pertumbuhan ekonomi yang melambat pada 2016, langkah memangkas suku bunga bukanlah langkah yang mengejutkan. Hal ini karena suku bunga di Indonesia masih sangat tinggi, dan ini artinya, masih ada ruang bagi BI untuk memangkas BI Rate dan mendorong konsumsi domestik, atau menarik pinjaman bank untuk mendorong spending” ujar dia.

Jamel memperkirakan, BI memulainya (memangkas bi rate) pada 2016, karena ada indikasi headline inflasi melambat dan ini mungkin menciptakan fokus  bahwa konsumen tidak lagi melakukan spending sebagai dampak melemahnya rupiah atau karena bisnis menghadapi tantangan sejalan dengan melambatnya kondisi usaha ditengah anjloknya harga komoditas.

Selain melakukan dua kali pemangkasan di awal tahun, ekspektasi dimana kebijakan pemangkasan suku bunga akan dilakukan sejalan dengan melambatnya ekonomi. Dia melanjutkan, BI bercermin dengan Bank of India yang dalam kondisi yang sama, dimana bank central ini tahum lalu juga memangkas suku bunganya beberapa kali di 2015. Hal ini dilakukan bank central India sejalan dengan adanya potensi perlambatan. (*)

Apriyani

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

3 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

4 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

5 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

24 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

1 day ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

1 day ago