Jamel memperkirakan, BI memulainya (memangkas bi rate) pada 2016, karena ada indikasi headline inflasi melambat dan ini mungkin menciptakan fokus bahwa konsumen tidak lagi melakukan spending sebagai dampak melemahnya rupiah atau karena bisnis menghadapi tantangan sejalan dengan melambatnya kondisi usaha ditengah anjloknya harga komoditas.
Selain melakukan dua kali pemangkasan di awal tahun, ekspektasi dimana kebijakan pemangkasan suku bunga akan dilakukan sejalan dengan melambatnya ekonomi. Dia melanjutkan, BI bercermin dengan Bank of India yang dalam kondisi yang sama, dimana bank central ini tahum lalu juga memangkas suku bunganya beberapa kali di 2015. Hal ini dilakukan bank central India sejalan dengan adanya potensi perlambatan. (*)
Jakarta - Pada 20 Oktober 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan lengser dari jabatannya sebagai… Read More
Jakarta – Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dikabarkan tewas dalam serangan yang dilancarkan militer Israel di… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan harapannya kepada pemerintah kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming… Read More
Jakarta - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) meresmikan Asosiasi Digitalisasi dan Keamanan Siber Indonesia… Read More
Jakarta – Bank Mega Syariah mengumumkan sebanyak 71 nasabah beruntung terpilih sebagai pemenang program Berkah Berlimpah Mega… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan telah bergabung dengan Global Asia Insurance Partnership (GAIP)… Read More