News Update

BI Pandang Nilai Tukar Rupiah Masih Akan Bergerak Menguat

Jakarta – Bank Indonesia (BI) memandang pergerakan nilai tukar Rupiah masih menguat hingga awal September sejalan dengan kinerja neraca pembayaran Indonesia yang tetap baik. Tercatat, pada September 2019 Rupiah mencatat apresiasi 0,9% secara point to point (ptp) dan 1,0% secara rerata dibandingkan dengan level Agustus 2019.

“Dengan perkembangan tersebut Rupiah sejak awal tahun sampai dengan 18 September 2019 tercatat menguat 2,3% (ytd),” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Kompleks Perkantoran BI Jakarta, Kamis 19 September 2019.

BI menilai, perkembangan tersebut ditopang oleh bekerjanya mekanisme permintaan dan pasokan valas dari para pelaku usaha, di samping aliran masuk modal asing.

Ke depan, Bi memandang nilai tukar Rupiah tetap stabil sesuai dengan mekanisme pasar yang terjaga. Prakiraan ini ditopang prospek aliran masuk modal asing ke Indonesia yang tetap terjaga seiring prospek ekonomi domestik yang baik dan imbal hasil yang menarik, serta dampak positif kebijakan moneter longgar di negara maju.

Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik, Bank Indonesia juga terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan, baik di pasar uang maupun valas, termasuk melalui penerbitan ketentuan Penyelenggaraan Central Counterparty (CCP) Transaksi Derivatif Suku Bunga dan Nilai Tukar Over-The-Counter dan Penyelenggara Sarana Pelaksanaan Transaksi di Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing (Market Operator).

Sebagai informasi, pada perdagangan pagi hari ini, (19/9) Kurs Rupiah berada di level Rp14.090/US$ posisi tersebut melemah bila dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (18/9) yang masih berada di level Rp14.066/US$.

Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (19/9) kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.099/ US$ melemah dari posisi Rp14.080/US$ pada perdagangan kemarin (18/9). (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Kredit Tumbuh Kuat-DPK Meningkat, Fungsi Intermediasi Bank Mandiri Solid di Akhir Tahun

Poin Penting Kredit Bank Mandiri naik 13,1% menjadi Rp1.452 triliun. DPK tumbuh 15,9% dengan aset… Read More

3 hours ago

Pasar Domestik Lesu, Emiten STRK Agresif Ekspansi ke Pasar Ekspor

Poin Penting STRK agresif ekspansi ke pasar ekspor di tengah lesunya pasar domestik. Capex Rp10… Read More

5 hours ago

Pelemahan IHSG Pekan Ini, Didorong 5 Saham Berikut

Poin Penting IHSG melemah 0,83% pada pekan 22–24 Desember 2025 ke level 8.537,91, seiring turunnya… Read More

7 hours ago

IHSG Pekan Ini Melemah 0,83 Persen, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp15.603 Triliun

Poin Penting IHSG melemah 0,83% pada pekan 22–24 Desember 2025 dan ditutup di level 8.537,91.… Read More

7 hours ago

Lovina Beach Brewery (SRTK) dan Coco Bali Bawa Minuman Lokal Bali Ekspansi ke Pasar Global

Poin Penting STRK menggandeng Coco Bali Pte Ltd untuk memperkuat ekspansi global melalui peluncuran tiga… Read More

13 hours ago

Bandingkan UMP 2026: Jakarta vs Jawa, Selisihnya Mencolok

Poin Penting UMP 2026 telah ditetapkan di 38 provinsi berdasarkan PP Nomor 49 Tahun 2025,… Read More

14 hours ago