Perbankan

BI Optimistis Transmisi Penurunan Suku Bunga Kredit Terealisasi di Semester II 2025

Jakarta – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung menyatakan transmisi penurunan suku bunga kredit usai pemangkasan BI Rate saat ini tidak secepat dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya.

Namun, Juda menilai berdasarkan data terkini, transmisi suku bunga sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan, meski belum terlalu kuat.

“Memang transmisi yang terjadi sekarang tidak secepat dibandingkan dengan periode atau episode-episode penurunan suku bunga BI Rate sebelumnya. Tapi kalau kita lihat data terkini ini cukup menggembirakan mulai ada tanda-tanda walaupun memang tidak belum terlalu kuat,” ujar Juda dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG), dikutip, Kamis, 21 Agustus 2025.

Baca juga: BI Cermati Peluang Pemangkasan Suku Bunga hingga Akhir 2025

Juda merinci, misalnya suku bunga Dana Pihak Ketiga(DPK) sudah turun menjadi 4,75 persen pada Juli 2025 dibandingkan Juni 2025 yang sebesar 4,85 persen atau turun 10 basis point (bps).

Sementara, suku bunga kredit baru juga mengalami penurunan, khususnya suku bunga kredit korporasi, komersial, dan UMKM. Namun, suku bunga kredit konsumsi masih belum mengalami penurunan.

“Kredit korporasi itu turun 27 basis point dari 7,58 persen ke 7,31 persen. Kredit komersial itu turun dari 8,35 persen ke 8,26 persen atau 9 basis point dari bulan Juni ke Juli. UMKM turun 15 basis point dari 11,01 persen menjadi 10,86 persen,” rinci Juda.

Bila dilihat berdasarkan kelompok bank, BUMN, Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan kantor cabang bank asing (KCBA) juga sudah mulai menurunkan suku bunga kreditnya. Sedangkan, bank umum swasta nasional (BUSN) masih mengalami peningkatan suku bunga kredit.

Baca juga: BI Rate Turun, Bank Mandiri Bakal Sesuaikan Suku Bunga Kredit

Juda menambahkan, optimisme BI bertumpu pada penurunan BI Rate menjadi 5 persen pada Agustus 2025, likuiditas perbankan yang terjaga dengan rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) sebesar 27,08 persen pada Juli 2025, serta percepatan program pemerintah pada semester II 2025.

“Kami optimis apa yang kita lakukan baik di dalam konteks BI Rate maupun penyediaan likuiditasnya akan kemudian tertransmisi dengan lebih baik di semester II tahun ini,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

1 hour ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

2 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

3 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

4 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

4 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

5 hours ago