Jakarta – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS akan stabil dan cenderung menguat pada level Rp13.700/US$ di tahun 2021 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Gubernur BI Perry Warjiyo saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI dalam pembahasan Asumsi Makro dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021, di Jakarta, Senin 22 Juni 2020.
“Nilai tukar ini akan terus menguat pada tahun 2021 pada kisaran Rp13.700/US$ hingga Rp14.300/US$,” ujar Perry.
Menurutnya, penguatan rupiah juga ditopang dari tingginya imbal hasil aset keuangan domsetik, membaiknya kepercayaan investir, serta turunnya ketidakpastian di pasar keuangan global. BI juga memandang secara fundamental nilai tukar rupiah masih berada di bawah nilai yang sewajarnya (undervalue).
“Sampai 19 juni 2020, nilai tukar rupiah mengalami penguatan 3,62% point to point atau 5,65% secara rata-rata, dibandingkan pada level akhir bulan Mei 2020,” jelas Perry.
Perry juga menyebut, pada akhir tahun 2020 rupiah akan betengger di kisaran Rp14.000/US$ hingga Rp14.600/US$. Penguatan nilai tukar ini, katanya, seiring dengan faktor positif yang terjadi baik global maupun domestik termasuk aliran masuk modal asing ke pasar uang domestik. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti pentingnya peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia… Read More
Bandung - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengambil langkah agresif untuk mengatasi… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami penurunan sebesar 1,73 persen di… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan yang signifikan pada periode pekan lalu… Read More