BI: Bila Tidak Intervensi Pasar, Rupiah Bisa Terdepresiasi 15%
Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal ketiga tahun ini masih mampu tumbuh kisaran 5,1%, meski masih adanya perlambatan ekonomi global dan ancaman resesi ekonomi di berbagai negara.
“Pertumbuhan ekonomi RI kuartal ketiga masih sama sekitar 5,1% ada beberapa aspek sebagai pendorong,” kata Perry di Jakarta, Jumat 20 September 2019.
Perry menambahkan, angka konsumsi rumah tangga pada kuartal depan masih postif seiring dengan intensif yang diberikan oleh Pemerintah. Ke depan bank sentral berharap, ke depan stabilitas keuangan RI masih akan tetap terjaga.
“Konsumsi rumah tangga masih bagus karena satu harga terkendali dan bantuan sosial cukup menjaga konsumsi rumah tangga,” tukas Perry.
Sebelumnya, Presiden World Bank David Malpass menyebut, pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2019 sebesar 2,6 persen. Sedangkan BI sendiri memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia masih mampu berada pada angka 3,2%.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2019 tercatat 5,05%, turun dibanding dengan kuartal I/2019, namun masih tetap terjaga diatas 5% dengan peningkatan di konsumsi rumah tangga, sedangkan investasi tetap stabil. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More