Surabaya–Bank Indonesia (BI) mencatat berdasarkan survei pemantauan harga yang dilakukan sampai dengan minggu ketiga Oktober 2015, Indeks Harga Konsumen (IHK) menunjukkan deflasi sebesar 0,09%.
“Estimasi harga-harga di Oktober sampai Minggu ketiga, Oktober ini deflasi 0,09% estimasi kita, sehingga year-to-date-nya (ytd) 2,15%, year-on-year (yoy) 6,24%,” ujar Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo di Surabaya, Selasa, 27 Oktober 2015.
Menurutnya, pendorong deflasi di Oktober ini, karena rendahnya harga kebutuhan pokok masyarakat seperti cabai, bawang merah dan beras. Dengan kondisi tersebut telah mendorong IHK menunjukkan deflasi.
“Harga bahan makanan masih cukup rendah dan semuanya memberikan bukti bahwa inflasi bukan hanya terkendali tapi juga rendah,” tukasnya.
Dia mengungkapkan, inflasi yang semakin terkendali maka mencerminkan perkembangan indikator ekonomi nasional yang semakin membaik. Dengan begitu, inflasi akhir tahun akan berada diangka 3,6%.
“Inflasi akhir tahun ini akan di 3,6%, itu kan sangat rendah, terbukti sampai Oktober pun perkiraan kita ytd hanya 2,15%, yoy 6,24%, itu karena best efect, Bulan depan kita perkirakan akan lebih rendah lagi,” tutupnya. (*) Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More
Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, hari ini, 15 November… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor susu Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 sebesar 257,30… Read More