News Update

BI Musnahkan Uang Rp635,18 Triliun Selama 2012-2016

Jakarta–Bank Indonesia (BI) terus mengupayakan usia pakai uang kertas rupiah bisa semakin panjang. Ini berkaitan dengan efisiensi pengelolaan, utamanya dalam biaya pencetakan uang baru. Namun demikian, bank sentral tetap harus memusnahkan uang rupiah yang dinilai sudah tidak layak edar.

Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Suhaedi mengungkap, bahwa sepanjang tahun lalu pihaknya telah menarik dan memusnahkan uang rupiah senilai Rp210,49 triliun. Secara nominal meningkat 31,35 persen dibanding tahun 2015, yang nilai uang yang dimusnahkan sebesar Rp160,25 triliun. “Jadi setiap kantor BI musnahkan uang yang tidak layak edar,” ucap Suhaedi di Jakarta, Selasa, 14 Maret 2017.

Baca juga: BI Jaga Fisik Uang Beredar Lewat Program Jangkau

Dari data pengelolaan uang bank sentral, uang yang dimusnahkan lebih banyak berasal dari kawasan Pulau Jawa, seperti Provinsi Jawa Barat senilai Rp36,77 triliun, Jawa Timur sebesar Rp32,40 triliun dan Jawa Tengah senilai Rp26,68 triliun. Menurut Suhaedi, uang yang tidak layak edar lebih banyak akibat perilaku masyarakat yang kurang apik dalam menggunakan dan menyimpannya.

Bila dilihat dalam jangka menengah, bank sentral telah memusnahkan uang tidak layak edar sebesar Rp635,18 triliun dalam kurun periode 2012-2016. Rinciannya sebesar Rp47,56 triliun pada 2012, lalu senilai Rp105,29 triliun di 2013, sebesar Rp111,57 triliun pada 2014, mencapai Rp160,25 triliun pada 2015, dan sebesar Rp210,49 triliun di 2016.

Baca juga: BI Klaim Unsur Pengaman Rupiah Terbaik di Dunia

Jumlah uang beredar di masyarakat sendiri, lanjut Suhaedi, ada di kisaran Rp560 triliun hingga Rp600 triliun. Untuk mengganti uang yang sudah tidak layak edar, bank sentral rutin melakukan pencetakan uang baru lewat Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri). “Pertumbuhan uang baru sekitar 12 persen (per tahun),” tukas Suhaedi. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

7 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

8 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

8 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

9 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

9 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

12 hours ago