BI; Suku bunga acuan tinggi. (Foto: Erman)
Jakarta – Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) diprediksi masih terbuka peluang untuk turun hingga 5% hingga akhir tahun ini seiring dengan pelemahan ekonomi global. Terlebih, Presiden Bank Dunia David Malpass baru-baru ini menyebut ekonomi global tampak akan melambat lebih dari yang diperkirakan sebelumnya.
Hal tersebut seperti disampaikan oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara ketika dihubungi oleh Infobank. Menurutnya, guna terus mengantisipasi gejolak ekonomi global tersebut, BI perlu untuk melonggarkan kebijakan moneternya.
“Bagi perekonomian domestik bunga yang lebih rendah dibutuhkan untuk menstimulus pertumbuhan kredit dan sektor riil. Sampai akhir tahun diperkirakan bunga acuan bisa menurun di level 5% atau punya ruang hingga 50 bps untuk dipangkas,” jelas Bhima di Jakarta, Kamis 19 September 2019.
Bhima menambahkan, kondisi ekonomi Indonesia yang masih stabil ditambah nilai tukar yang masih terjaga harus dimanfaatkan bank sentral untuk dapat melonggarkan kebijakan, terlebih bank sentral global telah perlahan menurunkan bunga acuan.
Tak hanya itu, penurunan suku bunga acuan juga diharapkan dapat memberikan stimulus terhadap penyaluran kredit perbankan. Sebab, transmisi penurunan bunga acuan memerlukan waktu sekitar tiga hingga lima bulan.
“Ini juga berkaitan dengan kondisi likuiditas bank yang mengetat. BI sebaiknya tidak hanya turunkan bunga acuan jg berusaha longgarkan likuditas bank dengan operasi moneter,” tambah Bhima.
Sebagai informasi, BI telah memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan 7-day reverse repo rate pada Juli dan Agustus masing-masing 25 bps hingga menjadi 5,5% pada Agustus 2019. Dengan demikian, secara keseluruhan BI telah melakukan pelonggaran sebesar 50 bps ada pertengahan tahun ini. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More