News Update

BI: Masalah Utang Jadi Kerentanan Negara Emerging Market

Jakarta – Kondisi perekonomian global yang tengah bergejolak telah berdampak pada negara-negara emerging market termasuk Indonesia. Menurut Bank Indonesia (BI), permasalahan utang masih jadi kerentanan negara emerging market. Kondisi ini tentu harus diwaspadai oleh negara-negara emerging market.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, perang dagang yang terjadi antara AS-China dan juga wacana kenaikan suku bunga AS (The Fed) pada September dan Oktober 2018 ini telah memicu ekspektasi pasar terhadap negara emerging market. Kondisi mata uang negara berkembang juga memengaruhi ekspektasi pasar.

“Masalah yang muncul di emerging market adalah masalah utang. Karena posisi currency melemah di negera berkembang, itu membuat potensi untuk pembayaran utang,” ujar Dody di Jakarta, Jumat, 14 September 2018.

Dirinya menegaskan, meski kondisi utang luar negeri terus mengalami peningkatan, namun rasio utang Indonesia terhadap PDB (produk domestik bruto), jumlahnya relatif rendah, yakni berkisar 29,5 persen. Meski belum lama ini, pemerintah memproyeksikan rasio utang RI bisa naik menjadi di atas kisaran 30 persen, akibat pelemahan rupiah.

“Isu utang emerging market ini muncul di IMF, di lembaga internasional. Terkait ketahahan pengelolaan utang emerging market. Tapi Indonesia aman. Indonesia tidak diawasi. Kalau rasio utang kita relatif terjaga. Rasio utang kita terhadap PDB masih aman,” ucapnya.

Rasio utang Indonesia terhadap PDB masih relatif lebih baik bila dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia dan Thailand. Namun, Indonesia memiliki kekurangan, yakni secara persepsi Indonesia dinilai memiliki tingkat risiko investasi yang lebih tinggi, dengan peringkat tripple B minus, sedangkan Malaysia dan Thailand punya peringkat A dan AA. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Per September 2024, Home Credit Membantu Distribusi Produk Asuransi ke 13 Juta Nasabah

Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More

3 hours ago

Berkat Hilirisasi Nikel, Ekonomi Desa Sekitar Pulau Obin Tumbuh 2 Kali Lipat

Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More

4 hours ago

Menkop Budi Arie Dukung Inkud Pererat Kerja Sama dengan Cina-Malaysia di Pertanian

Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More

4 hours ago

Ajak Nasabah Sehat Sambil Cuan, BCA Gelar Runvestasi

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More

5 hours ago

IHSG Ambles hingga Tembus Level 7.200, Ini Tanggapan BEI

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

5 hours ago

BEI Gelar CMSE 2024, Perluas Edukasi Pasar Modal ke Masyarakat

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More

6 hours ago