Jakarta – Bank Indonesia (BI) diharapkan dapat melonggarkan kebijakan moneternya dengan memangkas suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate dalam Rapat Dewan Gubernur BI hari ini (22/9).
Menurut Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta, dengan BI menurunkan suku bunga acuannya dari level yang saat ini 5,25%, maka akan memberikan sentimen positif pada laju nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Sehingga penguatan rupiah dapat berlanjut.
“Harapan pemangkasan BI 7-day Reverse Repo Rate pada sore ini sehingga secara umum sentimen positif akan menguasai arah pergerakan aset berdenominasi rupiah pada hari ini,” ujarnya.
Selain pemangkasan BI 7-day Reverse Repo Rate, pelonggaran kebijakan moneter diharap juga bisa dilakukan melalui penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) yang diprediksi bakal menopang penguatan rupiah terhadap dollar AS.
“Dollar yang lemah akan berlanjut sehingga tekanan penguatan rupiah juga akan bertahan,” ucap Rangga.
Sementara itu, euforia pencapaian uang tebusan tax amnesty yang bertahan sampai saat ini juga telah memberikan sentimen positif pada penutupan rupiah di perdagangan sebelumnya. Sedangkan Finalisasi APBN 2017 masih ditunggu.
“Sementara sentimen negatif dari rencana pelebaran defisit APBN-P 2016 masih tertutupi,” paparnya. (*)
Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More