Headline

BI: Likuiditas Bank Masih Cukup Dorong Kredit Tumbuh Double Digit

Jakarta – Bank Indonesia (BI) memastikan kondisi likuiditas perbankan masih mencukupi untuk mendorong pertumbuhan kredit hingga double digit di 2019, meski rasio kredit terhadap DPK (LDR) tercatat masih cukup tinggi tinggi, di mana LDR perbankan masih berada pada kisaran 93 persen.

Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Jakarta, Kamis, 21 Februari 2019. Menurutnya, Bank Sentral terus melakukan berbagai upaya salah satunya dengan melakukan operasi moneter untuk menjaga ketersediaan likuiditas baik rupiah maupun valas.

“Kita meningkatkan ekspansi operasi moneter. Sehingga likuiditas perbankan itu akan meningkat, sehingga ini akan mendukung pembiayaan (kredit) dari perbankan,” ujarnya.

Menurutnya, BI terus menjaga stabilitas sistem keuangan, termasuk memantau kecukupan dan distribusi likuiditas di perbankan untuk ke depannya. Adapun operasi moneter yang akan dilakukan BI untuk menjaga ketersediaan likuiditas yakni dengan menyiapkan instrumen, frekuensi dan kesiapan term repo dan swap.

“Sejak Desember-Januari dan ke depan itu meningkatkan ketersediaan likuiditas. Kita perbanyak frekuensi volume term repo, swap valas, dan langkap dalam operasi moneter. Kita terus meningkatkan ekspansi operasi moneter,” ucap Perry.

Pertumbuhan kredit yang relatif lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan DPK secara rata-rata, telah memberikan tekanan terhadap kondisi likuiditas perbankan, khususnya pada kelompok bank BUKU III atau bank dengan modal inti Rp5 triliun hingga Rp30 triliun yang memiliki LDR diatas 100 persen yang memicu persaingan tingkat suku bunga.

Namun demikian, Gubernur BI menyatakan, bahwa stabilitas sistem keuangan tetap terjaga disertai fungsi intermediasi yang tetap baik dan risiko kredit yang terkendali. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan tetap tinggi mencapai 22,9 persen dan rasio likuiditas (AL/DPK) masih aman yakni sebesar 19,3 persen di Desember 2018.

“BI akan menempuh dan sudah menempuh strategi operasi moneter untuk meningkatkan ketersediaan likuiditas. Likuiditas itu kita kendorkan, makroprudensial juga kita kendorkan untuk  mendorong momentum pertumbuhan ekonomi. Ini supaya perbankan bisa menaikkan kredit,” tegasnya.

Sementara di 2019 ini, lanjut dia, Bank Sentral memperkirakan pertumbuhan kredit berada dalam kisaran 10-12 persen (yoy) sedangkan pertumbuhan DPK diprakirakan sekitar 8-10 persen (yoy). Menurutnya, dengan ketersediaan likuiditas perbankan saat ini, target pertumbuhan kredit tersebut akan tercapai, bahkan lebih baik dibanding 2018.

“Bagaimana kita membuat ramuan atau bauran dari kebijakan. Dengan ketersediaan likuditas perbankan tidak mesti naikkan suki bunganya. Tahun ini kredit akan naik. Bagaimana kredit perbankan bisa tumbuh atau bahkan bisa lebih tinggi dari 12 persen,” tutupnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

5 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

6 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

6 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

1 day ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

1 day ago