News Update

BI Lebih Senang Penguatan Rupiah Tak Terlalu Kencang

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengaku terus berupaya agar nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak bergerak terlalu menguat tajam. Pasalnya, Bank Sentral lebih senang penguatan rupiah yang tidak terlalu kencang, sehingga tidak membebani para pelaku ekspor.

Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang cenderung tajam membuat para pengusaha berbasis ekspor ketar-ketir. Dengan adanya kondisi ini membuat para pengusaha harus segera mengantisipasi naik turunnya nilai tukar rupiah yang bergerak begitu cepat.

“Tapi itu (Rupiah) lebih baik kalau menguatnya lebih smooth (pelan),” ujar Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI, Nanang Hendarsah di Jakarta, Kamis, 10 Januari 2019.

Untuk mengantisipasi penguatan rupiah yang begitu tajam,  BI komit untuk tetap berada di pasar, sehingga pergerakan rupiah cenderung stabil. Penguatan rupiah yang terlalu tajam ini juga sejalan dengan mekanisme pasar yang dipicu oleh berbagai sentimen dari global terutama kondisi di AS.

Baca juga: BI: Mekanisme Pasar Buat Rupiah Makin Menguat

“BI tetap komit di market jaga stabilitas, apakah dalam kondisi kuat atau melelah. Tapi yang kami lihat kenapa BI seolah-olah biarkan loss, kami beri ruang rupiah menguat bergerak sesuai mekanisme pasar,” ucap Nanang.

Namun demikian, lanjut dia, penguatan rupiah masih akan berlanjut jika melihat sentimen global yang ada saat ini. “Ruangnya (penguatan) ada tapi masih dimungkinkan kalau berdasarkan dari sisi fundamentalnya,” paparnya.

Asal tahu saja, pagi ini rupiah di pasar spot dibuka menguat 77 poin atau 0,55 persen di level Rp14.048 per dolar AS. Rupiah di pasar spot berakhir ditutup menguat 72 poin atau 0,51 persen ke level Rp14.053 per dolar AS. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak pada kisaran Rp14.027-Rp14.099 per dolar AS. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

7 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

7 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

9 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

9 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

11 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

11 hours ago