Jakarta– Bank Indonesia (BI) mencatatkan angka pembiayaan ekonomi domestik melalui pasar keuangan, seperti penerbitan saham, obligasi, dan Medium Term Notes (MTN), yang terus tumbuh tinggi. Hingga November 2017 pertumbuhannya secara year on year (yoy) mencapai 24,1 persen .
“Pertumbuhan pembiayaan dari pasar modal melalui penerbitan saham, obligasi atau MTN yang sudah diterbitkan sampai dengan November 2017 mencapai Rp276,5 triliun atau tumbuh 24,1 persen (yoy) ,” ungkap Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo saat konferensi pers Perkembangan Ekonomi Terkini, Prospek dan Arah Kebijakan BI di Kompleks BI Jakarta, Kamis 28 Desember 2017.
Agus menjelaskan, tercatat instrumen pembiayaan melalui pasar keuangan yang paling banyak digunakan ialah obligasi dengan yang mencapai Rp162,7 triliun. Disusul dengan instrumen saham sebesar Rp73,8 triliun, dan selanjutnya pada surat utang jangka menengah, sertifikat deposito, dan “Promissory Notes” yang secara kumulatif tercatat sebesar Rp40 triliun.
Dalam paparannya, penyaluran pembiayaan instrumen pasar modal juga tercatat tumbuh lebih besar yakni tumbuh sebesar 24,1 persen secara tahunan (yoy). Angka tersebut berbanding jauh dengan pembiayaan kredit perbankan yang hanya tumbuh 7,5 persen (yoy) hingga November 2017.
Agus menjelaskan, pertumbuhan kredit perbankan yang masih lambat lebih disebabkan oleh permintaan kredit yang masih kurang, baik nasabah korporasi dan individu. Selain itu adanya sikap kehati-hatian dari pihak perbankan dalam penyaluran kreditnya juga dinilai menghambat angka pertumbuhan kredit tersebut.
“Ada kehati-hatian sehingga kredit perbankan masih belum mengalami perbaikan,” tambah Agus.
Sebagai informasi, BI sendiri telah memproyeksikan angka pertumbuhan kredit perbankan pada akhir 2017 di angka 8 persen. Sedangkan untuk tahun 2018 mendatang pihaknya optimis dapat lebih meningkatkan kinerja kredit perbankan hingga tumbuh 10 persen hingga 12 persen.(*)
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More