Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, pertumbuhan kredit pada Oktober 2017 tercatat sebesar 8,16 persen year on year (yoy), atau mengalami perbaikan bila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit di bulan September 2017 yang tercatat sebesar 7,86 persen (yoy).
Namun demikian, menurut Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Dody Budi Waluyo pertumbuhan kredit terlihat masih terbatas. Hal ini sejalan dengan permintaan kredit yang belum tinggi dan perilaku bank yang masih selektif dalam memberikan kredit baru.
“Transmisi melalui jalur kredit masih belum optimal, terlihat dari pertumbuhan kredit yang masih terbatas sejalan,” ujarnya di Jakarta, Kamis, 14 Desember 2017.
Sementara itu, dari sisi rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross pada Oktober 2017 tercatat mengalami peningkatan tipis menjadi sebesar 2,96 persen, bila dibandingkan dengan NPL gross September 2017 yang berada pada level 2,9 persen. Namun NPL net turun menjadi 1,25 persen dari bulan sebelumnya 1,3 persen.
Sedangkan untuk pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2017 tercatat 11 persen (yoy), atau menurun bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya 11,7 persen (yoy). Untuk keseluruhan 2017, DPK dan kredit diperkirakan dapat tumbuh masing-masing sekitar 9 persen (yoy) dan 8 persen (yoy).
“Transmisi pelonggaran kebijakan moneter melalui jalur suku bunga terus berlangsung, tercermin dari berlanjutnya penurunan suku bunga deposito dan suku bunga kredit,” ucapnya.
Dirinya mengungkapkan, stabilitas sistem keuangan tetap terjaga di tengah intermediasi perbankan yang belum kuat. Terjaganya stabilitas sistem keuangan tercermin pada rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan yang cukup tinggi pada level 23,2 persen dan rasio likuiditas (AL/DPK) 22,7 persen pada Oktober 2017.
Sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan dampak pelonggaran kebijakan moneter dan makroprudensial yang telah dilakukan sebelumnya serta progres program konsolidasi korporasi dan perbankan yang ditempuh, tambah dia, BI memperkirakan pertumbuhan DPK dan kredit akan lebih baik di 2018.
“DPK dan kredit masing-masing dalam kisaran 9-11 persen (yoy) dan 10-12 persen (yoy) pada 2018,” tutupnya. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More