News Update

BI: Kondisi AS Buat Rupiah Melemah Hampir Rp14.000 per Dolar AS

JakartaBank Indonesia (BI) menilai, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang hampir menyentuh Rp14.000 per dolar AS lantaran dipicu oleh kondisi perkembangan di Amerika Serikat (AS). Menurut BI, pelemahan bukan hanya terjadi pada rupiah saja, namun juga mata uang negara lain.

Dilansir Bloomberg, mata uang rupiah melemah 57 poin ke level Rp13.950 per dolar AS. Sementara dilansir dari Yahoo Finance, rupiah melemah 17 poin dengan level Rp13.890 per dolar AS. Kemudian berdasarkan Jisdor BI mencatat mata uang rupiah melemah 90 poin berada pada level Rp13.894 per dolar AS.

“Yield global khususnya US treasury sudah mendekati 3 persen. Kenaikan yield treasury disebabkan antisipasi pasar global terhadap kenaikan Fed Fund Rate dalam waktu dekat,” ujar Direktur Departemen Pengelolaan Moneter BI Rahmatullah di Jakarta, Seni 23 April 2018.

Baca juga: BI Jor Joran Intervensi Rupiah Yang Dekati Rp14.000 per Dolar AS

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, bahwa kenaikan yield treasury di AS didukung oleh data ekonomi yang terus membaik, di mana data inflasi di AS kemungkinan akan mencapai target yang telah ditetapkan regulator AS. Kondisi tersebut membuat dolar AS menguat hampir semua terhadap mata uang negara lain.

“Pelemahan mata uang terhadap dolar AS, tak hanya terjadi di negara berkembang, tetapi juga turut menyeret mata uang utama seperti Yen Jepang dan Euro. Tentunya kita sebagai bagian dari emerging tidak terlepas dari itu. Kita masih termasuk yang paling rendah,” ucapnya.

Berdasarkan data bank sentral, nilai tukar rupiah dari awal tahun hingga periode dua sampai tiga hari lalu mengalami depresiasi hingga 2,23 persen. Sementara Brazillian Real turun 2,81 persen, Indian Rupee turun 3,38 persen, Philippine Peso turun 4,15 persen, dan Turkish Lira turun 6,54 persen.

Meski demikian, hanya terdapat dua negara yang mampu bertahan dari hantaman dolar AS. Kedua mata uang tersebut adalah mata uang Thailand, Thai Baht yang menguat 4,01 persen dan mata uang Malaysia, Ringgit Malaysia yang terapresiasi 3,82 persen. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Era Kerja Digital, Huawei Hadirkan Tablet Lebih dari Sekadar Laptop

Jakarta - Perkembangan teknologi yang semakin pesat telah mengubah cara hidup masyarakat, terutama dalam hal… Read More

22 mins ago

Erick Thohir Lanjutkan ‘Bersih-bersih’ BUMN Jilid Dua

Jakarta – Menteri BUMN Erick Thohir bakal melanjutkan program ‘bersih-bersih BUMN’ jilid kedua dalam melawan… Read More

28 mins ago

Sri Mulyani Lapor APBN Defisit Rp309,2 Triliun di Oktober 2024

Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada hari ini (8/11) melaporkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja… Read More

42 mins ago

Geo Dipa Energi Belum Punya Rencana IPO, Ini Alasannya

Bandung – Direktur Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Meirijal Nur, mengungkapkan PT Geo Dipa Energi (Persero)… Read More

1 hour ago

Bank Riau Kepri Syariah Raup Laba Rp210,90 M di Triwulan III 2024, Tumbuh 15,77 Persen

Jakarta – Kinerja Bank Riau Kepri Syariah (BRK Syariah) hingga September 2024 menunjukkan tren positif… Read More

1 hour ago

Erick Thohir Bakal ‘Kawinkan’ MIND ID, BRI, BSI dan Pegadaian Bentuk Bank Emas

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membuka opsi untuk ‘menyatukan’ PT… Read More

2 hours ago