Jakarta– Bank Indonesia (BI) memandang kinerja neraca perdagangan sepanjang tahun 2017 kemarin masih stabil dan positif. Hal tersebut tercermin dari angka yang telah dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Tercatat, neraca perdagangan Indonesia pada 2017 mengalami peningkatan surplus dibandingkan tahun sebelumnya. Surplus neraca perdagangan Indonesia pada 2017 meningkat menjadi USD11,83 miliar , meski secara bulanan pada Desember 2017 mengalami defisit USD0,27 miliar.
“Perkembangan tersebut akan mendukung perbaikan prospek pertumbuhan ekonomi dan kinerja transaksi berjalan,” ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin 15 Januari 2018.
Sebagaimana diketahui, peningkatan surplus neraca perdagangan tahun 2017 ini ditopang oleh kenaikan surplus neraca perdagangan nonmigas yang lebih besar dibandingkan dengan kenaikan defisit neraca perdagangan migas.
Surplus neraca perdagangan nonmigas tercatat meningkat USD5,24 miliar menjadi USD20,40 miliar pada akhir 2017. Di sisi lain, defisit neraca perdagangan migas hanya naik USD2,93 miliar menjadi USD8,57 miliar pada periode yang sama.
Sementara itu, defisit neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2017 bersumber dari lebih rendahnya surplus neraca perdagangan nonmigas dibandingkan dengan defisit neraca perdagangan migas.
Surplus neraca perdagangan nonmigas pada Desember 2017 tercatat USD0,77 miliar, menurun dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar USD1,14 miliar. Penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas tersebut dipengaruhi oleh penurunan ekspor nonmigas sebesar USD0,76 miliar (mtm) yang lebih besar dari penurunan impor nonmigas sebesar USD0,39 miliar (mtm).
Penurunan ekspor nonmigas terutama terjadi pada ekspor minyak hewani/nabati, mesin/peralatan listrik, kendaraan dan bagiannya, serta mesin-mesin/pesawat mekanik. Sementara di sisi lain, penurunan impor nonmigas terutama terjadi pada impor mesin dan pesawat mekanik, plastik dan barang dari plastik, kendaraan dan bagiannya, serta bahan kimia organik.
Neraca perdagangan migas pada Desember 2017 mencatat defisit sebesar USD1,04 miliar. Defisit tersebut tercatat lebih besar dibanding defisit pada November 2017 yang sebesar USD0,92 miliar.
“Ke depan, kinerja neraca perdagangan diperkirakan terus membaik seiring dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi dunia dan harga komoditas global yang tetap tinggi,” tutup Agusman. (*)
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More