Moneter dan Fiskal

BI Ingatkan Ketidakpastian Global Meningkat di 2025, Ini Faktor Pemicunya

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengingatkan ketidakpastian global yang meningkat di akhir 2024 berpotensi berlanjut pada 2025. Peningkatan ketidakpastian global dipicu oleh eskalasi geopolitik yang semakin memanas dan perubahan kebijakan di negara maju.

Hal itu diungkapkan Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta di acara Bank Indonesia Bersama Masyarakat (BIRAMA) 2024 di Gedung BI, Jakarta, Senin, 2 Desember 2024. Filianingsih menyebut, sinergi erat dari berbagai pihak harus diperkuat, untuk melakukan antisipasi dan mitigasi dari dampak negatif ketidakpastian global.

Sumber dari ketidakpastian itu tidak lain adalah eskalasi geopolitik, di mana perang masih berlangsung di beberapa negara, dan bisa berimbas pada stabilitas harga komoditas dan rantai pasok. Sementara, arah kebijakan negara maju, terutama pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) juga bisa meningkatkan ketidakpastian.

Baca juga: Bos BI Sebut Perekonomian Global akan Meredup di 2025 dan 2026 Imbas Kebijakan Trump

Sejak kampanye, Trump sudah menyebutkan sejumlah rencana kebijakan. Arah kebijakan ini dinilai sejumlah pihak akan membuat inflasi di AS turun lebih lambat dari sebelumnya. The Fed pun diproyeksikan akan menahan Fed Fund Rate (FFR) atau suku bunga acuan di level tinggi untuk waktu yang lebih lama.

“Ke depan berbagai tantangan ekonomi masih perlu kita hadapi, ketidakpastian global yang meningkat menjelang akhir 2024, dipicu oleh yang pertama eskalasi geopolitik. Kedua perubahan arah kebijakan ekonomi negara maju akan membawa dampak yang perlu kita antisipasi bersama dengan tepat dan cepat,” papar Filianingsih.

Di lain sisi, laju digitalisasi juga bisa menjadi tantangan bagi Indonesia. Digitalisasi akan berdampak pada sistem ekonomi nasional. Maka diperlukan respons yang adaptif dan strategis.

Filianingsih menyebut, untuk mengantisipasi sekaligus memitigasi risiko, BI akan memperkuat sinergi bauran kebijakan ekonomi nasional. BI akan menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong transformasi struktural yang lebih kokoh, dengan visi besar menuju Indonesia Emas 20245 bisa diwujudkan.

Baca juga: Bos BI Wanti-Wanti 5 Tantangan Global di 2025 dan 2026, Pasca Terpilihnya Trump

“Bauran kebijakan BI juga terus kami arahkan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam sinergi erat dengan kebijakan ekonomi nasional,” lanjutnya.

Salah satu langkah untuk memperkuat yang dilakukan Bi adalah dengan menggelar BIRAMA 2024. Ajang ini menjadi forum bagi para pemangku kepentingan untuk mendiskusikan berbagai persoalan yang ada. Di BIRAMA, BI melibatkan para ekonom, akademisi hingga pelaku usaha. (*) Ari Astriawan

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

21 mins ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

30 mins ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

2 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

3 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

3 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

4 hours ago