Moneter dan Fiskal

BI: Inflasi Tahun 2022 Berisiko Lebih Tinggi dari Batas Atas

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan, dengan masih tingginya harga energi dan pangan global, Indeks Harga Konsumen (IHK) tahun 2022 diperkirakan mengalami inflasi, bahkan berisiko lebih tinggi dari batas atas kisaran BI  yakni 2%-4%.

“Inflasi IHK pada Tahun 2022 kami perkirakan akan lebih tinggi dari batas atas kisaran sasaran 3% plus minus 1%. Prakiraan ini terutama disebabkan oleh masih tingginya harga energi dan pangan global, gangguan cuaca serta kesenjangan pasokan antar waktu dan antar daerah,” ujar Perry dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 di Jakarta, 18 Agustus 2022.

Selain kenaikan harga komoditas global, berlanjutnya ketegangan geopolitik di sejumlah negara yang mengganggu mata rantai pasokan global, mengakibatkan tingginya inflasi kelompok pangan bergejolak yang mencapai 11,47% yang seharusnya tidak melebihi dari angka maksimal sebesar 5-6%. Sehingga, sejumlah negara melakukan kebijakan proteksionisme pangan.

Kemudian, faktor lain dari pendorong kenaikan inflasi barang, karena terjadinya gangguan pasokan dalam negeri di sejumlah sentra-sentra produksi holtikultura termasuk aneka cabe dan bawang merah akibat permasalahan struktural di sektor pertanian serta cuaca demikian juga ketersediaan antar waktu dan antar daerah.

Oleh karena itu, Perry menyatakan, diperlukan adanya langkah-langkah konkrit bersama untuk mengendalikan tekanan inflasi pangan, mendorong produksi serta mendukung ketahanan pangan nasional yang tidak hanya penting bagi pemulihan ekonomi tapi juga memperkuat kesejahteraan rakyat.

“BI beberapa waktu yang lalu dengan pemerintah pusat dan daerah menginisiasi suatu gerakan di beberapa daerah untuk pengendalian inflasi pangan dan gerakan ini merupakan wujud komitmen bersama untuk dapat segera mengatasi tingginya inflasi pangan sehingga menjaga daya beli masyarakat.,” imbuhnya. (*) Khoirifa

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

7 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

9 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

11 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

12 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

12 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

15 hours ago