Banyaknya dana yang mengalir ke AS dan negara-negara maju dalam sebulan terakhir karena kepanikan semata. Rezkiana Nisaputra
Jakarta–Bank Indonesia (BI) menilai, dalam ke depannya Indonesia masih akan mengalami potensi risk-on risk-off atau perubahan-perubahan dalam aktivitas investasi dalam merespon pola ekonomi global.
Pernyataan tersebut seperti disampaikan Gubernur BI, Agus DW Martowardojo, di Jakarta, Jumat, 28 Agustus 2015. “Saya melihat masih ada risk-on risk-off karena yang pertama kita tunggu adalah Fed Fund Rate akan dinaikkan atau tidak,” ujarnya.
Menurut Agus, beberapa hari yang lalu Bank Sentral AS menyatakan sepertinya tidak akan menaikkan suku bunga acuannya, akan tetapi di sisi lain kenaikan suku bunga tersebut diperlukan, karena kondisi AS sudah cukup terdesak.
“Kita juga tahu bahwa AS sudah terdesak karena terjadi pengaliran dana ke AS dan membuat mereka menjadi terlalu kuat dan mungkin mereka menjadi tidak kompetitif,” tukasnya.
Sementara terkait dengan banyaknya dana yang mengalir ke AS dan negara-negara maju dalam sebulan terakhir, dia menilai hal ini terjadi karena kepanikan semata, akibat global sale yang terjadi di pasar modal dunia yang diperkirakan akan kembali terkoreksi.
“Kami optimis dan kami mohon masyarakat jangan khawatir, karena sebetulnya ekonomi kita menuju ke arah yang lebih baik. Kalau nanti pencairan APBN dan APBN berjalan dan infrastruktur juga terealisasi, itu akan membuat ekonomi kita mengarah ke yang lebih baik,” tutup Agus. (*)
@rezki_saputra
Jakarta - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program 3 juta rumah yang diinisiasi… Read More
Jakarta – Akhir tahun menjadi momen yang cocok untuk menghabiskan liburan bareng keluarga. Jika Anda… Read More
Jakarta – Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk kredit investasi padat karya pada tahun 2025. Anggaran… Read More
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 20 Desember 2024, terdapat 22 perusahaan… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi risiko… Read More
Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.170.098 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada… Read More
View Comments
saya udah ikut program Bengkel Enduro ( Romy Motor 7-21 032). Saya Kecewa Udah 1,5 Tahun Ikut gak praenh ada fasilitas yang diberi Seperti yang dijanjikan ( Janji Doang!!!!! ) Cuma diCat aja.. seakan cuma mw pasang reklame Gratis aja.. Bagaimana nih Pertamina ????