Jakarta- Bank Indonesia (BI) mengimbau kepada para merchant maupun pelaku e-commerce untuk tidak menerima transaksi melalui mata uang virtual seperti bitcoin.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara setelah menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Bank Indonesia (BI) dengan tema “Transaksi Zaman Now,Bye Bye Tunai” di Hotel Westin Jakarta. Mirza menegaskan bahwa bitcoin bukan merupakan alat pembayaran yang sah di Indonesia
“Merchant diharap jangan menerima bitcoin sebagai alat pembayaran di Indonesia,” ujar Mirza di Hotel Westin Jakarta, Rabu 6 Desember 2017.
Mirza menambahkan, berbagai central bank dari berbagai negara memang sedang mempelajari dan mendalami penggunaan bitcoin tersebut. Namun dirinya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membahas bitcoin secara masif.
“Jadi bitcoin saat ini tidak diakui oleh bank Indonesia sebagai alat pembayaran di Indonesia,” tegas Mirza.
Mirza mengaku, pihaknya di BI juga terus mengkaji dan membahas penerapan bitcoin tersebut dengan berbagai pihak regulator dalam negeri maupun dengan berbagai bank central berbagai negara. Pihaknya berharap untuk saat ini masyarakat dapat menghindari transaksi bitcoin.
“Sekali lagi, bitcoin tidak diakui sebagai alat pembayaran. Nanti kalau ada apa-apa BI sudah bilang bahwa jangan menerima itu,” tukas Mirza.
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (24/12) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan masih berada di atas… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 24 September… Read More
Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (24/12)… Read More
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More